Pilkades Serentak Ogan Ilir Sisakan Masalah

Mulyadi, Anggota Komisi I DPRD Ogan Ilir

INDERALAYA, oganpost.com-Lima hari pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di-171 Desa se Kabupaten Ogan Ilir (OI), terus menyisakan permasalahan. Sebelumnya ratusan warga Desa Serikembang, Kecamatan Muara Kuang menuntut Pemkab OI untuk melakukan Pilkades ulang, kini hal serupa pun tampaknya akan terjadi.

Salah satunya yakni pelaksanaan Pilkades di Desa Serijabo Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI. Dimana, sampai dengan saat ini, di Desa Serijabo , Senin (17/10), panitia Pilkades, belum selesai melakukan penghitungan surat suara.

"Belum tahu kapan akan dilakukan penghitungan ulang, rapat membahas kelanjutan Pilkades Serijabo Sungai Pinang akan dilanjutkan pada Kamis nanti (20/10) dengan melibatkan pihak Camat dan Asisten I," ujar Eddy Demang, Kabid Pemdes BPMD OI yang juga panitia pelaksana Pilkades serentak 2016 Kabupaten OI," Senin (17/10). 

Untuk saat ini, lanjut Eddy Demang, demi keamanan, tabung kertas suara Pilkades Serijabo, dititipkan ke Mapolsek Tanjung Raja. "Rencananya hasil pemungutan suara Pilkades Serijabo Sungai Pinang akan kita lakukan penghitungan ulang di Mapolsek Tanjung Raja," kata Eddy seraya enggan menyebut secara rinci permasalahan yang terjadi pada Pilkades Serijabo, Rabu (12/10) lalu.

Sementara itu, salah satu calon Kades Serijabo, Herian yang sementara unggul dari keempat calon lainnya yang bertarung beberapa waktu lalu, sangat menyayangkan terjadinya penghentian penghitungan suara.

Lanjut Herian, hal itu didasari ia menduga adanya intervensi dan intimidasi yang dilakukan oknum anggota DPRD OI yang meminta kepada panitia Pilkades Serijabo agar menghentikan penghitungan suara waktu itu. 

"Saya melihat adanya intervensi kepada pihak panitia Pilkades yang dilakukan oleh seorang anggota dewan bernam Mulyadi, yang meminta kepada panitia Pilkades agar menghentikan penghitungan kertas suara. Padahal saat itu, saya sudah unggul sebanyak 438 suara," kata Herian.

Terpisah, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Mulyadi selaku anggota komisi I DPRD OI membantah tudingan yang diutarakan oleh salah satu calon Kades Serijabo kepadanya.

Menurut Mulyadi, tidak ada intervensi maupun intimidasi yang dia lakukan waktu itu. Kapasitasnya saat itu sebagai Komisi I hanya melakukan pengawasan dari Dapil masing-masing khususnya pada Pilkades Serijabo waktu itu. 

Disamping itu pula, dirinya paham betul mengenai situasi dan kondisi masyarakat Desa Serijabo. Mengingat, sebelumnya dirinya pernah menjabat sebagai Kades Serijabo selama hampir 15 tahun.

"Tidak ada intervensi maupun intimidasi. Dan bukan saya yang menghentikan penghitungan suara. Melainkan, pada saat berlangsungnya Pilkades, sempat terjadi perdebatan diantara mereka peserta Pilkades yang bertarung," beber dia.

"Saya menyarankan karena waktu sudah pukul 02.00 malam. Dan tidak mungkin kondusif lagi. Jadi, saya sarankan untuk distop. Karena, kalau masih dilanjutkan, pasti terjadi pertumpahan darah," ujar Mulyadi menirukan ucapannya waktu itu.

Disamping itu pula, Mulyadi menyatakan yang diperdebatkan mereka pada saat pelaksanaan Pilkades Serijabo, yakni adanya indikasi dugaan "money politic" atau politik uang yang dilakukan oleh Herian.

"Karena sudah jelas waktu pelaksanaan, peserta Pilkades melakukan perjanjian dengan tidak boleh melakukan politik uang, apabila terbukti siap digugurkan, dan Herian ini telah terbukti melakukan politik uang dengan bukti-bukti yang ada," tukas Mulyadi.(frd)

No comments

Powered by Blogger.