Gundukan 7 Bukti Sejarah Peninggalan Kerja Rodi Zaman Jepang

Bukit Gudukan 7 Banyuasin
BANYUASIN oganpost.com-Setelah sekian banyak bukti- bukti sejarah yang berada di Kabupaten Banyuasin ternyata Gundukan 7 atau yang kerap di pangil oleh masyarakat setempat dengan Gunung 7 adalah bukti sejarah kerja rodi pada zaman penjajahan jepang yang terletak di Desa Santan Sari Kecamatan Sumbawa Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan.

Menurut M. Zuhri (90) alias Mat Koneng (sejarawan/tokoh masyarakat) Banyuasin, jepang membangun gundukan 7 itu pada tahun 1941 - 1942, dengan tujuan sebagai perlindungan jika sewaktu -waktu musuh datang dari Muara terap. Menurut beliau gundukan 7 ini dibangun secara manual melalui tangan manusia alias kerja Rodi( kerja Paksa) tanpa sedikitpun dibangun menggunakan peralatan modren, pada saat masa penjajahan jepang dari muara sungai rengit sampai lokasi gundukan 7 ini adalah tempat singgah atau beskem para tentara jepang yang hingga kini disalah satu gundukan tersebut ada yang menyimpan atau dijadikan Bunker penyimpanan senjata tentara jepang.

"Saat itu saya sedang sekolah kelas 3 SR karena ayah saya seorang pedaggang yang berpinda-pinda dan melintasi sungai tersebut sehingga saya tahu persis pembuatan gudukan 7 itu dibuat oleh tangan-tanggan manusi yang merupakan tahanan perang. Mulai dari masyarakat Indonesia hingga tentara Belanda yang menjadi tahanan perang disuruh membuat gundukan 7 itu." terangya kepada wartawan saat dibincangi minggu(5/3) dikediamannya di Pasar Lama kelurahan pangkalan balai kecamatan Banyuasin III kabupaten Banyuasin.

Masih kata dia,dahulu jepang membuat beberapa pertahan(beskem/markas-red), untuk pasukan darat mereka bermarkas di sekojo(perkantoran Kabupaten Banyuasin) yang dahulunya sebagai pelabuhan pesawat tempur, dan muara sungai rengit ini adalah pangkalan 1 untuk tentara perairan selama 3 tahun,”Hingga saat ini situs-situs penjajahan yang berupa bunker masih ada disekitar perkantoran kabupaten Banyuasin,"terangnya.

Dilanjutkan Mad Koneng. Pada tahun 1947 setelah meredeka pada tahun 1945 kami yang pertama kali membuka lahan disitu. Karena pada saat itu orang-orang jepang ditarik mundur oleh karena negara jepang terkena bom atom, posisi itu tidak disia-siakan oleh para Pejuang kita yaitu Barisan Pemuda Rakyat Indonesia(BPRI) disaat peralihan kekuasan dari jepang ketanggan tentara belnda, mereka manfaatkan untuk merebut tempat-tempat tersebut.

"Dahulu Pejuang kita bermarkas di Desa Langkan tempatnya monumen Fron Langkan sekarang, tentara Belanda di Desa Pulau dan tentara Jepang di gundukan 7 Sungai Rengit dan Sekojo(perkantoran),”ucapnya

"Disana ada bunker tempat penyimpanan senjata, namun hingga sekarang belum diketahui dimana posisinya karena sungai rengit itu tempat pelabuhan kapal,”pungkasnya.(madi)

1 comment:

  1. Hobi Main Poker Online ?
    Daftar dan Main di Fifapoker
    Menang Tiap Hari Disini
    Pendaftaran : pokerfifa .net

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    BBM : CSID303
    Whatsapp : +6281326993756

    Ceme Freebet Di Bank Windu Kentjana Internasional

    Promo Bonus ID303
    Ayam Birma Asli

    ReplyDelete

Powered by Blogger.