Ajang Pemilihan BGP Jadi Sorotan Warga

PALI-oganpos.com-Pemilihan Bujang Gadis PALI (BGP) mendapat sorotan dari masyarakat. Acara yang menelan biaya Rp400 juta itu kembali menuai kritik dari sejumlah tokoh masyarakat meskipun menelan biaya mahal namun tidak mampu menunjukkan kekhasan daerah PALI.

Seperti diungkapkan oleh Indra Setia Haris, pemerhati kebudayaan asal Kabupaten PALI. Indra menyayangkan ajang pemilihan duta budaya itu justru jauh dari kebudayaan asli kabupaten PALI.,"Seharusnya panitia menonjolkan dan mengedepankan kebudayaan PALI dalam pentas BGP ini. Kalau saya perhatikan, arahnya justru tidak jelas" Ujar Indra kepada sejumlah wartawan, di Talang Ubi, minggu (8/3).

Dalam puncak acara yang digelar di Gedung Pesos sabtu malam (7/3) itu, menurut Indra justru menonjolkan pentas musik dangdut dengan goyang seronok,"Acara panggung hiburan rakyat saja tidak pernah ada biduan bergoyang seperti itu,ini kok acara pemilihan duta budaya justru seperti acara striptease saja,mau dibawa kemana generasi muda PALI kalau begini,"sesal Indra.

Menurut pantauan wartawan, acara puncak pemilihan bujang gadis PALI itu dihibur oleh artis Kiki. Dalam penampilannya, artis Kiki membawakan beberapa judul lagu dangdut yang mampu membius penonton,salah satu lagu adalah lagu 'Goyang Dumang' dan 'Sakitnya tuh Disini'Menggunakan gaun ketat yang menonjolkan lekuk tubuhnya, Kiki meliuk-liukkan tubuh. Goyang pinggul dan goyang dada di eksplor habis-habisan.

Bahkan Kiki tidak segan-segan mengumbar goyang pantatnya mengarah ke hadapan penonton yang termasuk Bupati PALI Heri Amalindo,"Dari segi pentas dan penataan lampu,kita akui sangat bagus,tetapi yang membuat sedih, tidak ada penampilan budaya asli PALI.lagu-lagu khas PALI pun tidak ada,ini sangat menyedihkan,PALI kehilangan identitas," ujar Indra.

"Saya perihatin, karena saya tahu betul, Pak Heri Amalindo menggelar ajang BGP ini untuk mengangkat dan mengenalkan budaya PALI dan identitas PALI,beliau ingin masyarakat PALI bangga yang nantinya budaya PALI menjadi terkenal dipentaskan nasional,"tutur Indra.

Tudingan senada juga dinyatakan oleh Nurman Valuti, tokoh pemerhati pendidikan Kabupaten PALI,Nurman menyesalkan penunjukan pelaksana acara yang dianggapnya tidak helas,"Acaranya cuma begitu-begitu saja sementara dana yang dihabiskan mencapai Rp400 juta yang diambil dari APBD,ini kan tidak wajar, dengan dana sebesar itu seharusnya gaungnya lebih luas dan acaranya juga seharusnya meriah. Ini saya lihat sepi-sepi saja," kata Nurman Valuti.

Nurman juga mempertanyakan kapasitas Komunitas Wong Pendopo (KWP) sebagai penyelenggara,sebab setahu Nurman, KWP hanya organisasi masyarakat perantau asal Pendopo yang lebih banyak bergerak di bidang social,yang jelas belum berpengalaman dalam menyelenggarakan acara seperti pemilihan putra-putri PALI.

"Saya belum pernah dengar, KWP itu mengadakan acara seperti itu,artinya mereka tidak berpengalaman. lantas penunjukan KWP itu dasarnya apa,dengan dana sebesar Rp400 juta seharusnya dilakukan tender atau lelang,tidak bisa asal tunjuk saja,"jelas Norman.

Dirinya mengaku sudah konfirmasi dengan PPTK-nya, Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud, Haris Munandar,dia mengatakan even organizernya salah satu perusahaan dari Palembang,tapi dia justru tidak tahu nama Event Organizer penyelenggara acaranya,"Ini kan aneh. PPTK tidak tahu nama pelaksananya,yang anenya lagi muncul juga nama KWP,jadi acara ini tidak jelas juntrungnya," tambah Nurman.

Nurman juga menyesalkan acara yang digelar dengan dana sebesar Rp 400 juta itu tidak dilakukan tender. "Kegiatan yang diharuskan tender itu kan konstruksi,kalau menggunakan EO (Event Organizer) tidak perlu tender,boleh penunjukan langsung, terang Haris Munandar, Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud PALI yang menjadi PPTK kegiatan tersebut,hal tersebut diungkapkan Munandar saat jumpa pers dengan wartawan, jumat (5/3) di kantin Melati Komperta Pendopo,”pungkasnya Nurman.

Ajang pemilihan Bujang Gadis PALI itu akhirnya menetapkan Al Ikrom asal Kecamatan Talang Ubi sebagai Bujang dan Sefty asal Kecamatan Abab sebagai Gadis PALI. Mereka masing-masing menerima hadiah berupa tropy dan uang sebesar Rp 3 juta.(her/putra)


No comments

Powered by Blogger.