Suksesnya Pembangunan Didasari Adanya Kejasama Yang Baik

Kepala BAPPEDA Kab.OKI Buka Musrenbank Kec.Tanjung Lubuk
KAYUAGUNG OKI oganpost.com- Suksesnya pembangunan didasari kerjasama antara semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan maupun desa dan peran serta masyarakat. Maka keharmonisan dan sinkronisasi diantara kita harus tetap terjaga dengan baik.
Hal ini diungkapkan Camat Tanjung Lubuk Dillyanto Zainuddin,S.STP,MSi saat membuka acara musrenbang tingkat Kecamatan Tanjung Lubuk yang diselenggarakan di balai kantor kecamatan setempat, Selasa (10/1/2017).
Dikatakannya lagi, untuk itu kami harapkan kepada seluruh kepala desa agar benar-benar serius dalam mengalokasikan penggunaan dana desa, sehingga bermanfaat bagi masyarakat guna mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI), yaitu membangun OKI dari desa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten OKI Makruf CM,SIp,MM mengatakan, apa yang disampaikan pak camat itu adalah hal yang penting dilakukan, tidak hanya pada tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
"Keharmonisan dan sinkronisasi kerjasama baik di ruang lingkup SKPD, pemerintah kecamatan, pemerintahan desa harus terpenuhi dan ini kewajiban kita serta sesuai dengan undang-undang," tegasnya.
Hasil dari musrenbang ini, kata dia, akan kita bawa dan dikaji dalam musrenbang pada tingkat kabupaten. Maka itu harus dicermati apa saja usulan yang benar-benar prioritas dan menyentuh kebutuhan masyarakat.
Lalu, masih kata dia, usulan yang disampaikan pada musrenbang ini hendaknya harus dipegang teguh dan kalian para kades mesti konsisten dengan apa yang telah diusulkan, karena seperti kita ketahui bersama bahwa anggota DPRD OKI setiap tahun melakukan kegiatan reses guna menyerap aspirasi masyarakat.
"Reses DPRD OKI ini dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun, maka apa yang telah diusulkan hari ini harus sama dengan apa yang disampaikan pada saat reses DPRD OKI nanti," tegasnya.
Jangan sampai, ditegaskannya lagi, usulan yang disampaikan pada kesempatan kali ini tahu-tahu berubah lagi dan berbeda dengan apa yang disampaikan pada saat reses nanti. Kan jadinya tidak sinkron.
"Untuk usulan kita akan utamakan merealisasikan pembangunan infrastruktur seperti jalan poros antar desa, jembatan penghubung, listrik, sarana pendidikan dan kesehatan," ungkapnya.
Tetapi, tambahnya, program kegiatan yang dapat dibiayai dari dana ADD baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dan menengah tidak perlu diusulkan lagi.
"Jika kalian tidak mengerti silahkan konsultasikan dengan para sarjana pendamping atau langsung ke camat disini. Hal ini maksudnya agar kita bisa bersama-sama memajukan daerah kita serta tidak salah pemanfaatan," tukasnya.
Dan perlu diketahui, lebih jauh dia menjelaskan, pada tahun 2017 ini ADD meningkat 100 persen, belum lagi ditambah dengan dana desa. Dengan meningkatnya ADD ditambah dana desa, berarti anggaran yang dimiliki suatu desa cukup dan sangat besar.
Mattamin, Kepala Desa Tanjung Laut ini mengatakan, di Kampung III Desa Tanjung Laut saat ini sama sekali belum ada listrik dan sudah pernah di cek oleh pihak ketiga. Oleh karena itu diharapkan segera dapat terealisasi.
"Untuk di kampung lain memang sudah ada jaringan listrik, namun pemasangan kabel jaringan listriknya semrawut dan mohon itu dibenahi," harapnya.
Sri Sumaryani, tenaga ahli wilayah Kabupaten OKI ini juga mengatakan, kami menyarankan dan menyambut baik apa yang telah disampaikan Kepala Bappeda OKI. Dan perlu diketahui juga bahwa saat ini kita sedang menyusun laporan RKPDes dan APBDes.
“Kita di tahun 2017 sudah aturan baru mengenai pemanfaatan dana desa, dan ada empat program prioritas yang difokuskan yaitu pembangunan infrakstruktur, pelayanan sosial dasar, pengembangan infrastruktur desa dan Badan usaha milik desa (BUMDes),” jelas dia.
Untuk Bumdes, kata dia, akan kita bentuk di masing-masing desa serta kita juga akan lakukan peningkatan kapasitas yang bisa berupa perangkat desa maupun lainnya.
Selain itu, masih kata dia, perlu ditegaskan juga bahwa saat ini kita tidak atau bukan lagi disebut sebagai sarjana pendamping desa, melainkan dinamakan tenaga ahli. “Dan untuk saya sendiri tenaga ahli bidang pelayanan sosial dasar,” pungkas dia.(eni)

No comments

Powered by Blogger.