Kronologi Kasus Kades Tewas Ditusuk Saat Akan Salat di OKI Sumsel

Ilustrasi tempat kejadian perkara. (Istockphoto/ South_agency)

JAKARTA -- Polisi telah berhasil menangkap pelaku penusukan seorang kepala desa di Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kades Kuala 212, Hartoni, tewas ditusuk tersangka saat dia hendak salat magrib pada Jumat (29/7) lalu.

Sementara pelaku, AA (29) telah ditangkap pihak kepolisian. Adapun kronologi penusukan itu terjadi ketika Hartoni akan pergi ke masjid di desa tersebut guna menunaikan salat magrib. 

"Masjid itu kan dekat dengan rumah pelaku. Kebetulan pelaku yang baru pulang dari merantau di Bangka sebelum kejadian tengah duduk di depan rumahnya. Tiba-tiba, korban yang hendak ke masjid melewati rumah pelaku," kata Kapolsek Tulung Selapan Iptu Firmansyah, Minggu (31/7).

Firmanasyah menjelaskan korban yang terburu-buru menuju masjid mengejar waktu salat ketika lewat depan rumah pelaku disebut tak sempat untuk menyapa.

"Korban lewat, tapi buru-buru karena waktu salat maghrib sudah mendekati. Korban tak sempat menyapa pelaku, korban langsung menuju ke tempat pengambilan air wudu," kata Firmansyah.

Ternyata, lanjutnya, karena korban tak menyapa pelaku saat lewat tadi, pelaku rupanya tersinggung. Dia masuk ke dalam rumah mengambil sebilah pisau dan mengejar korban ke masjid.

"Sesampainya di masjid, pelaku melihat korban sedang mengambil wudu. Pelaku mendekati korban dan langsung menikam korban sebanyak tiga kali," katanya.

Korban yang menderita luka tusuk di punggung bagian belakang, perut sebelah kiri dan tangan kemudian terjatuh ke sungai dan tewas. Kedua saksi yang melihat kejadian itu langsung kabur karena ketakutan. Korban kemudian di evakuasi warga ke rumah duka.

"Jadi, dua saksi yang melihat korban ditusuk hingga jatuh ke sungai dan tewas, langsung kabur ketakutan. Sementara pelaku melarikan diri dan bersembunyi di kediamannya," katanya.

Sudah Direncanakan Sejak 2018

Dari hasil pemeriksaan polisi setelah ditangkap, pelaku pembunuhan Hartoni itu mengaku sudah merencanakan aksinya sejak 2018 silam.

"Masukknya ke pembunuhan berencana. Pelaku itu sudah ada dendam dengan korban sejak 2018 lalu, jadi memang dia rencanakan membunuh korban," kata Iptu Firmansyah

"Setelah dapat kabar peristiwa itu (pembunuhan), kita langsung lidik dan mengamankan pelaku tanpa perlawanan di kediamannya. Setelah kita periksa, barulah dia mengakui menyimpan dendam ke korban sudah sejak lama," ujarnya.

Firmansyah juga memastikan jika saat melakukan aksi pembunuhan itu, Ari hanya beraksi seorang diri. Hal itu, kata dia, berdasarkan pengakuan pelaku dan juga keterangan dua orang saksi yang ada di lokasi kejadian di, malam itu.

"Dia ini pelaku tunggal, dia mengakui. Keterangan dua orang saksi yang ada di lokasi juga sama," ungkapnya.(CNN indonesia)


No comments

Powered by Blogger.