DPRD Muba VS Eksekutif

MUBA oganpost.com- Sebanyak 45 orang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin rencana akan merekomondasikan non aktif dan bebas tugas jabatan Kepala Dinas Kehutanan Muba Bustanul Aripin kepada Bupati Muba H Fahri Azahari ST, karena didalam pembahasan anggaran di ruang rafat Badan Musyawarah (Bamus) APBD Muba tahun 2015 sekitar pukul 11.15 wib diduga Bustanul Aripn telah melecehkan anggota Dewan demikian diungkapkan wakil ketua 11 DPRD Kabupaten Muba Islan Hanura,ST.MT saat melakukan Konferensi pers Rabu (11-2) diruang Banmus

Masih dikatakan wakil ketua 1 DPRD Kabupaten Muba Islan Hanura ST MT diampingi ketua DPRD Muba Raymon Iskandar di depan media,awalnya rapat berjalan dengan lancar, dimana para aanggota dewan yang hadir memberikan pertanyaan satu persatu kepada SKPD yang datang untuk melakukan pembahasan anggaran.

“Saat giliran Dina PU CK yang ditanyai oleh anggota DPRD Muba, tiba-tiba Kepala Dinas Kehutanan Bustanul Arifin menyampaikan instruksi tanpa seizin pimpinan rapat, padahal saat itu belum giliran Dinas Kehutanan menyampaikan paparan. Akibat kejadian tersebut membuat rapat panas, mengakibatkan Wakil Ketua 1 DPRD Muba Darwin dan Kedishut Bustanul Airifn hampir adu pukul, beruntung petugas Pol PP yang mengawal keamanan saat rapat sigap melerai kedua belah pihak, sehingga keributan dapat dilerai,”paparnya.

Lanjut dia,Sedang melaksanakan rapat yang membahas mengenai pendapatan daerah yang menurut kita bahwa target pendapatan daerah harus lebih, karena sesungguhnya PAD adalah pedapatan utama dari APBD Muba,” Saat ini APBD kita lebih dari 80% mengandalkan dana perimbangan, seharusnya PAD berperan besar, jadi kita tekankan untuk menggali potensi daerah,” ujar Wakil Ketua II Islan Hanura, saat menyampaikan keterangan usai keributan dalam rapat pembahasan anggaran.

Instruksi yang disampaikan oleh Kadishut, menurut Islan, bernada tinggi dan dinilai memprovokasi dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Sikap tersebut tidak diterima anggota dewan dan menyebabkan suasana menjadi gaduh.

“Kalimat yang dikeluarkan salah satunya memprovokasi para peserta rapat dengan mengatakan bahwa DPRD tidak beretika, itu ditujukan bukan kepada saudara Darwin, namun ditujukan kepada lembaga. Selain itu, terdapat pula kalimat yang memprovikasi para peserta rapat untuk keluar meninggalkan ruangan,” jelas dia.

Terpisah, Kadishut Muba, Bustanul Arifin, mengatakan bahwa tindakan yang dilakukannya terjadi lantaran sering adanya kata-kata kasar yang dikeluarkan para anggota dewan dan ditujukan kepada pihak eksekutif,”Apa saya salah menyampaikan instruksi, semua ini didasari atas sikap beberapa anggota dewan yang sering menyampaikan pernyataan dengan kata-kata kasar,memang hak pak Darwin, tapi sampaikan dengan baik, ini kan rapat DPR yang terhormat masak bentak orang pakai kata kau,sambil teriak-teriak ini kan bukan pasar,”ungkapnya.(sof)


No comments

Powered by Blogger.