Ini Catatan Helmy Hadapi Pasar Bebas 2016 Di Ogan Ilir


OI Indralaya oganpost.com-Calon Bupati/Wakil Bupati Ogan Ilir (OI) nomor urut 1 Helmy Yahya-Muchendi Mahzareki mempunyai catatan khusus dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2016 mendatang, atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas, dimana kesepuluh negara Asia Tenggara bebas melakukan perdagangan, bekerja dan usaha antar negara.

Negara itu terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, Filipina, Singapura, Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja. Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.

Bagi Kabupaten Ogan Ilir sendiri, Helmy merasa Ogan Ilir punya keunikan tersendiri, dirinya menganggap hadirnya MEA tahun depan bisa membuat masyarakat Ogan Ilir bersaing antar negara, terutama bagi pengrajin-pengrajin yang sangat dominan di Ogan Ilir bisa melakukan transaksi dagang dinegara lain.

"Kelemahan kita pada bahasa, para pemasaran pengrajin harus bisa berbahasa inggris agar bisa berdagang dinegara tetangga, maka dari itu kami akan membuat pusat-pusat bahasa di Ogan Ilir, masyarakat harus maju dan mau belajar, kami berkeinginan masyarakat bisa berkembang sehingga Ogan Ilir benar-benar menjadi kabupaten yang teranama," ujar Helmy Yahya.


Selain itu lanjut Helmy, dalam menghadapi MEA nanti dibutuhkan tenaga kerja yang terbagi dua macam, ada skilled (terampil) dan Unskilled (tidak terampil). Untuk Skill jika diadu dengan negara tetangga tentu Ogan Ilir tinggal jauh, negara tetangga mempunyai skill yang unggul ditopang menguasai bahasa inggris.

"Sehingga nanti kami akan giat mengasah keterampilan masyarakat dengan melakukan training-training, diajari bahasa inggris, dan diajari keterampilan sehingga mampu bersaing nantinya. Salah satunya kami akan mengaktifkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) diindralaya yang sempat vakum. Disana akan kita siapkan guru dan pembimbing yang bermutu untuk mendidik masyarakat," papar Helmy.

Untuk Unskilled sendiri kata Helmy, Ogan Ilir diunggulkan karena tidak butuh keterampilan, masyarakat Indonesia umumnya banyak menjadi tenaga kerja diluar negri karena mau menerima upah yang murah," Namun tetap masyarakat kita harus lebih digalakkan dalam pelatihan keterampilan, sehingga hal ini dapat mengurangi angka pengangguran yang kian hari kian meningkat," tandasnya.(frd)

No comments

Powered by Blogger.