Perencanaan Buruk Dam BBI Roboh (lagi)

Tampak Pagar penahan air BBI roboh
OI Indralaya oganpost.com-​Sebagian pagar dam balai benih ikan (BBI) yang terletak di kawasan Desa Tanjung Putus, Kecamatan Indralaya kembali ambruk. Sebelumnya pagar dam ambruk terjadi tahun 2013 lalu, kini kembali ambruk lantaran tidak mampu menahan tingginya debit air.

Kurangnya perencanaan awal menyebabkan pagar dam BBI ambruk. Pantauan dilapangan, ambruknya pagar dam BBI yang memiliki panjang sekitar 40meter itu diduga akibat perencanaan yang kurang matang.

Pembangunan dam BBI yang menelan anggaran miliaran rupiah itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2011 maupun APBD OI 2014. Diduga jebolnya dam yang didominasi bebatuan koral besar dan batubata tersebut akibat faktor alam.

Bangunan pagar dam yang ambruk memiliki ketinggian sekitar 5meter dengan ketebalan sekitar 150 centimeter. Pagar dam yang berbahan batubata itu ada sebagian retak, jebol dengan tingkat kemiringan hingga 40derajat.Dam tersebut berfungsi sebagai penahan sungai agar tanah tidak tergerus. Pembangunan dam ini merupakan kelanjutan pembangunan dam yang telah dilakukan tahun sebelumnya dengan panjang sekitar 300meter. NAmun sayang pagar dam hanya bertahan satu tahun lamanya.

Ketua LSM Jejak OI Yudi Kemi SH menegaskan ambruknya sebagian pagar dam itu akibat dari perencanaan awal yang kurang matang. Sebab, pagar dam dibangun diatas rawa-rawa yang tingkat kestabilan tanahnya masih labil.

" ​Aneh juga pagar dam selalu jebol ketika air mulai meninggi. Sebelumnya kan sudah pernah jebol tahun 2013 lalu. KAli ini kembali ambruk. Jelas-jelas pembangunan pagar dam dipaksakan tanpa memperhatikan kestabilan tanah," ujarnya.

Dia mengaku ​pagar ​dam BBI​Indralaya dikenal sebagai daerah rawa-rawa. Kemudian oleh Disnakkan ditimbun. Kondisi tanah yang tidak stabil menyebabkan runtuhnya pagar damtersebut.
 
Seharusnya, kata dia, Disnakkan dapat menunda pembangunan dam tersebut sebelum tanah dikawasan itu benar-benar stabil atau sudah padat. Namun realita dilapangan pembangunan pagar dam kembali dilanjutkan.

“Bukan saja pagar dam yang ambruk, rata-rata penahan kolam ikan BBI pun sudah lama ambruk karena hanya gunakan sistem tempel saja. Tapi riil dilapangan penahan kolam ikan BBI justru kembali dibangun. Aneh juga, bisa saja pembangunan pagar dam dan penahan kolam tidak sesuai dengan standar ditetapkan,” ujarnya.

Dia berharap kepada Disnakkan OI untuk dapat membuat perencanaan yang lebih matang sehingga pembangunan pagar dam tidak menuai masalah dikemudian hari. Begitu pun pucuk pimpinan SKPD maupun pihak kontraktor untuk dapat melakukan controlling melekat agar hasil pembangunan pagar dam dapat lebih maksimal.

​Sementara itu, Kepala BBI Indralaya Setiadi membenarkan kalau pagar dam BBI ambruk sebagian lantaran tidak kuasa menahan besarnya debit air disepanjang pagar dam. NAmun terkait soal itu, pihaknya telah melaporkan ambruknya pagar dam ke Kepala Disnakkan,"Ya, ini yang kedua kalinya pagar dam ambruk karena faktor alam. Tapi sudah saya informasikan ke kepala dinas,"terangnya.

Kepala Disnakkan OI Tarmuzi SP belum bisa dimintai keterangan terkait hal ini.(frd)

No comments

Powered by Blogger.