BKD Tuding Diknas OKI Pungli,Husni Angkat Bicara

H.M.Husni,S.Pd.I
OKI Kayuagung oganpost-Tudingan dugaan Pungut Liar (Pungli) Kepada Badan Kepegawai Daerah (BKD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang telah di terbitkan Media itu tidaklah benar,karena pihak BKD hanya menerima berkas persyaratan dari guru yang berstatus PNS yang ingin Naik Pangkat,ujar Hajar Sekretaris BKD OKI saat dikonfirmasi diruang kerjanya selasa(23/2)


”Semua berkas persyaratan baik itu Penilaian Angka Kredit (PAK) maupun Karya tulis ilmiah itu ranah dinas Pendidikan bukan BKD,jadi salah kalau menuding BKD pungli sebab membuat karya tulis itu bayar,apalagi guru tersebut ngupah dengan oknum tertenttu,”ucap Hajar seakan menuding dinas Pendidikan yang melakukan pungli

Menindak lanjuti tudingan pihak BKD Kabupaten OKI terhadap pihak Diknas OKI terkait Pungutan Liar (pungli) yang ditudingkan sejumlah guru yang berstatus PNS dilingkungan Pemkab OKI, Kepala Diknas OKI Drs,H.Zulkarnain,MM melalui Sekretaris Diknas OKI H.M.Husni,S.Pd.I menanggapi santai permasalahan tersebut.

Menurut dia isu tentang pungutan yang tidak jelas tersebut sudah sampai ketelinganya.,namun pungli yang ditudingkan tersebut hingga saat ini pihaknya tidak tahu menahu kemana aliran dana tersebut mengalir,"Perlu digaris bawahi, Diknas tidak bisa mengurus kenaikan pangkat karena jalurnya melalui BKD, namun untuk proses kenaikan pangkat bagi guru memang diharuskan memiliki PAK (Penilaian Angka Kredit) dan jalurnya memang melalui kita,"ucap Husni diruang kerjanya Rabu (24/2).

Namun jika proses PAK dijadikan unsur Pungli lanjut Husni, dirinya membantah hal tersebut, karena menurutnya PAK adalah jati diri dan cerminan bagi guru itu sendiri, sehingga jika memang guru itu berkualitas pasti terlihat dari PAK nya yang memenuhi standar kualitas.

"Didalam unsur PAK itu sendiri berisi point yang dihasilkan oleh guru itu sendiri, yakni dalam hal mengajar, melakukan pelatihan, serta dalam hal pembuatan karya tulis ilmiah. Semua itu wajib dipenuhi oleh guru agar kualitas si guru memang pantas untuk dinaikkan pangkatnya," jelas Husni.

Masih menurut dia, tidak menutup kemungkinan sang guru keluar modal saat melakukan seminar maupun bimbingan agar si guru menjadi terlatih untuk meningkatkan kualitasnya,sehingga bisa dirangkum dalam karya tulis ilmiah.

"Bisa jadi sang guru keluar modal hingga berpuluh juta, namanya juga belajar menuntut ilmu, dan hal itu bukan wewenang kita lagi, kita hanya menerima hasil karya tulis ilmiah yang mereka sampaikan, layak tidaknya dan orisinil tidaknya," bebernya lagi.

Kebanyakan lanjut Husnu yang juga Ketua PAK Kabupaten OKI ini, PAK yang disampaikan para guru tidak orisinil dan bukan buatannya sendiri, sehingga mengantisifasi hal tersebut pihaknya tidak jarang mengembalikan PAK yang dilaporkan para guru.

"Ya memang kebanyakan guru tidak mampu membuat dan secara instan membayar orang yang ahli untuk membuatnya. Hal inilah yang menjadi beban kami, bagaimana bisa berkualitas seorang guru jika melakukan hal tersebut,"tuturnya.

Kedepan kata Husni, mulai tahun 2016 ini pihaknya akan meminta laporan PAK dalam pertahun,jika selama ini PAK hanya dipergunakan saat proses kenaikan pangkat saja, tapi kedepan akan dirutinkan pertahun.,"Kita selalu melakukan antisifasi bagaimana membuat seoramg guru benar-benar berkualitas orisinil, bukan berkualitas plagiat. Karena fungsi guru sangat besar dalam membangun negri ini. Jika kualitas guru diatas rata-rata, anak yang dididik pun pasti diatas rata-rata,"tukasnya.(andi)

1 comment:

  1. Bonus Judi dengan Media Domino Bet Nalchik Region Capital Rusia Situs www.pokerusia.net Melalui Bank BTPN dengan Kode Bank 213.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.