DPRD PALI Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Fraksi


PALI oganpost.com-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Gelar rapat Paripurna dengan agenda penyampaian pandangan fraksi DPRD tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD - P) tahun 2020. 

Penyampaian pandangan fraksi DPRD Kabupaten PALI berlangsung diruang rapat paripurna, di bilangan Komplek Pertamina Pendopo Kecamatan Talang Ubi,Senin (12/10/2020) dan secara langsung dipimpin ketua DPRD PALI H Asri AG yang dihadiri Plt Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony dan sejumlah Kepala OPD dilingkup Pemkab PALI serta diikuti 19 anggota dewan dari 23 anggota yang ada.

Pada penyampaian pandangan fraksi, hampir seluruh fraksi yang ada di DPRD PALI menyoroti pembangunan infrastruktur serta pemulihan ekonomi masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah juga permintaan fraksi terhadap ASN yang harus netral dalam hadapi Pilkada PALI. 


Ketua DPRD PALI H. Asri Ag, mengatakan Rapat Paripurna ini menyampaikan pemandangan umum ata nama Fraksi-fraksi partai yang ada di DPRD PALI

"Penyampaian pemandangan umum ini di sampaikan oleh Fraksi-fraksi partai, sesuai dengan aspirasi dari masyarakat sebagaimana yang telah di susun untuk di sampaikan agar dapat di usulkan pada anggaran perubaha ini,"Jelasnya

Penyampaian Pemandangan umum atas nama Fraksi-fraksi Partai antara lain Demokrasi Perjuangan (PDI),Partai Demokrat,Partai Keadilan Sejaterah(PKS),Partai Golongan Karya(Golkar),Partai Bulan Bintang(PBB),Partai Kebangkitan Bangsa(PKB),Partai Perindo,Partai Gerakan Indonesia Raya(Gerindra),Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Partai Hanura,Partai Nasdem,Partai PAN.

Adapun poin-poin penting yang di sampaikan oleh beberapa fraksi-fraksi partai tersebut yaitu,Di tengah Pandemik Covid-19 pendapatan Daerah Kabupaten PALI mengalami penurunan pada APBD induk sebesar Rp. 1.564.136.575.387.94 (Satu triliun lima ratus enam puluh empat miliar seratus tiga puluh enam juta lima ratus tujuh puluh lima ribu tiga ratus delapan puluh tujuh rupiah koma sembilan puluh empat sen) sedangkan setelah perubahan mengalami penurunan menjadi sebesar Rp. 1.321.449.871.095.10 (Satu triliun tiga ratus dua puluh satu miliar empat ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus tujuh puluh satu ribu sembilan puluh lima rupiah koma sepuluh sen).

1.Dengan adanya penurunan tersebut Pemerintah Kabupaten PALI dapat mengoptimalkan potensi daerah, sehingga target pendapatan lebih di tingkatkan guna memenuhi kebutuhan belanja
2.Penanganan serius terhadap masyarakat yang dampak Covid-19
3.meningkat pembangunan-pembangunan untuk kepentingan umum
4.Memberi solusi cara belajar baru di tengah wabah Pandemik Covid-19
5.Meningkatkan pengawasan dan memberikan bantuan serta mempromosikan produk UMKM
6.Tetap memberikan bantuan bibit ikan unggas,sawit maupun tanaman yang di anggap untuk mengsejaterahkan masyarakat PALI
7.Program yang di prioritaskan agar lebih di perhatikan
8.Forum kepala Perangkat daerah di harapkan dapat bekerja lebih keras lagi serta membuat konsep kerja
9.Sosialisasi pembukaan lahan dengan cara di bakar agar lebih di perjelas lagi sertai memberikan solusi 
10.ASN dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020 di mintak untuk tetap netral sesuai peraturan yang telah ada
11.pemasangan lampu jalan.

Menyikapi adanya sorotan dan masukan tersebut, Plt Bupati PALI mengatakan bahwa pemerintah akan menjawabnya melalui rapat paripurna lanjutan,"Mengenai saran dan masukan fraksi, kami akan menjawabnya nanti," kata Wabup. 

Terkait Pilkada, Plt Bupati PALI menegaskan bahwa ada undang-undang dan peraturannya yang mengharuskan ASN netral pada setiap jalannya pesta demokrasi,"Itu jelas ada undang-undangnya. Tidak perlu khawatir akan hal itu," tukasnya. 

Pada peningkatan perekonomian masyarakat yang diusulkan fraksi-fraksi, Ferdian menyatakan menitik beratkan pada peningkatan pendapatan asli daerah, seperti memperhatikan sektor UMKM, sektor pertanian dan sektor perkebunan.

"Kita lihat di anggaran tahun 2021. Sementara yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah membantu masyarakat berupa bantuan sosial. Sebab lebih dari 80 persen masyarakat PALI berprofesi sebagai petani karet dimana saat pandemi corona meledak, perekonomian menurun dan pemerintah berusaha bertindak cepat dengan memberikan bantuan-bantuan sosial,"tutupnya.(putra)

No comments

Powered by Blogger.