Kebijakan OPEC+ Jungkalkan Harga Minyak Hingga 4 Persen

Harga minyak jatuh sampai dengan 4 persen akibat kebijakan OPEC+ yang menambah produksi minyak sebesar 100 ribu barel per hari selama September. (Tangkapan layar twitter @@PIF_en).

JAKARTA -- Harga minyak jatuh sekitar 4 persen pada akhir perdagangan Rabu (3/8) waktu AS atau Kamis (4/8) pagi WIB. Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September turun US$3,76 atau 4 persen ke US$90,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga ini merupakan yang terendah sejak 10 Februari. 

Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober tergelincir US$3,76 atau 3,76 persen ke US$96,78  per barel di London ICE Futures Exchange. Harga ini merupakan yang terendah sejak 21 Februari.

Harga minyak jatuh dipicu beberapa sentimen. Pertama, lonjakan stok minyak mentah dan bensin di AS pada minggu lalu. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah Negeri Paman Sam meningkat 4,5 juta barel selama pekan yang berakhir 29 Juli.

Peningkatan terjadi karena karena ekspor turun. Sementara laporan EIA juga menunjukkan persediaan bensi naik 0,2 juta barel pada minggu lalu akibat melambat permintaan.

"Jumlah minyak mentah jauh di atas ekspektasi. Bensin mengecewakan. Pasar seharusnya tidak pernah melihat peningkatan bensin selama musim panas. Tapi ini laporan yang sangat menekan harga minyak," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Tekanan kedua datang dari kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya alias OPEC+ meningkatkan produksi sebesar 100 ribu barel per hari selama September.

"Dengan pengecualian Arab Saudi dan UEA (Uni Emirat Arab), semua anggota grup lainnya sudah berproduksi di sekitar kapasitas produksi mereka, menurut pandangan kami, ini akan secara efektif menghasilkan peningkatan produksi hanya sepertiga dari volume yang disepakati pada September," kata analis UBS dalam sebuah catatannya.(CNN indonesia)


No comments

Powered by Blogger.