Panas Dingin Mahfud MD-Komisi III DPR Jelang Rapat Transaksi Rp349 T

Mahfud MD ungkap transaksi janggal Rp349 T di kementerian. CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono

JAKARTA -- Menko Polhukam Mahfud MD terlibat aksi saling sindir dengan tiga anggota dewan dari Komisi III DPR jelang rapat membahas transaksi janggal Rp349 triliun di DPR pekan ini.

Aksi saling sindir itu bermula setelah Komisi III dua kali membatalkan jadwal rapat tersebut. Jadwal awal, rapat Komisi III dengan Mahfud digelar pada Selasa (21/3) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keungan (PPATK).

Namun, rapat dengan Mahfud dibatalkan karena masalah teknis persuratan. DPR hanya menggelar rapat dengan PPATK, sementara rapat dengan Mahfud diundur menjadi Jumat (24/3). Setelah itu, jadwal rapat dengan Mahfud kembali dibatalkan dan dijadwalkan ulang pada Rabu (29/3).

Buntut maju mundur agenda rapat dengar pendapat (RDP) itu, Mahfud melayangkan sindiran lewat akun Twitternya pada Minggu (26/3). Ia berharap rapat tak lagi dibatalkan. Ia sekaligus menantang tiga anggota Komisi III untuk hadir.

Ketiganya masing-masing, Benny K Harman dari Fraksi Demokrat, Arsul Sani dari PPP, dan Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP. Mahfud meminta kepada ketiganya untuk tak mencari-cari alasan absen dalam rapat.

"Saya sudah siap hadir. Saya tantang Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Arteria dan Arsul Sani. Jangan cari alasan absen," cuit Mahfud.

Tantangan terbuka itu disambut oleh Benny dan Arsul. Benny mengaku siap hadir dan beradu argumentasi dengan pemerintah soal polemik transaksi janggal Rp349 triliun di Kemenkeu yang ramai belakangan.

Benny mengaku tak ingin DPR hanya dicap sebagai tukang stempel. Dia siap menyambut kedatangan Mahfud di DPR.

"Dengan suka cita dan penuh gembira kami menyambut kedatangannya. Untuk kepentingan rakyat, kami siap adu logika, adu argumentasi dan adu kesetaraan dengan Pak Mahfud," ucap Benny, Minggu (26/3).

Sementara, anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta Mahfud MD menyediakan waktu panjang dalam rapat yang rencananya juga akan dihadiri Menkeu Sri Mulyani.

Wakil Ketua Umum PPP itu memastikan dirinya akan hadir dalam rapat. Apalagi rapat dengar pendapat itu merupakan agenda komisinya.

"Kami juga berharap Pak MMD menyediakan waktu yang dibutuhkan untuk rapat pembahasan persoalan transaksi mencurigakan ini," kata Arsul kepada CNNIndonesia.com, Minggu (26/3).

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan dari politikus PDIP Arteria Dahlan soal tantangan Mahfud. CNNIndonesia.com, telah menghubunginya lewat pesan singkat dan telepon namun tak mendapat respons.(CNN Indonesia)


No comments

Powered by Blogger.