Sindih : Jangan Lunturkan Semangat Menimba Ilmu Oleh Ke Adaan

BANYUASIN, oganpost.com – Kaki Tiga bukanlah Suatu Penghalang bagi gadis mungil yang menderita pengapuran Tulang akibat tragedi kecelakaan yang di alaminya tiga tahun yang lalu,walau terbatah-batah,setapak demi setapak ia terus maju menelusuri jalan menuju sekolah SMAN I Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin tempat dia menimbah ilmu,tiga tahun bukanlah waktu singkat bagi dirinya namun walau demikian dia tetap rutin dan semangat demi sebuah prestasi dan ilmu yang menjadi bekal di kemudian hari.

‘’Walau dengan ke adaan saya seperti ini namun semangat saya untuk menimbah ilmu tak pernah surut barang sedikitpun,tidak perduli dengan cemooan teman namun bagi saya ilmu sangatlah penting bagi masa depan kita,walau dengan ke adaan seperti ini jika kita memiliki ilmu kita bisa juga meraih kesuksesan layaknya mereka yang normal,’’ungkap darah manis yang sering disapa Sindi, Salah satu siswi kelas XII IPA II SMAN I Betung saat di bincangi oganpost.com hendak pulang sekolah.

Dikatakan dia dirinya selaluh menanamkan nasehat dari orang tua dan teman-teman yang selaluh setia menemani setiap harinya,”saya juga berterimahkasih kepada bapak dan ibu guruh yang selalu memberi saya semanggat dan tidak perna membedah-bedahkan saya dengan teman-teman yang normal,dengan demikian semgat saya untuk belajar dan meraih prestasih tidak luntur,bahkan saya bertekat harus bisa mengapai impian saya saat lulus nanti,’’tegasnya sembari berlinang Air mata.

Kalau orang lain bisa ,Sambung Sindi,kenapa saya tidak bisa yang cacatkan hanya kaki bukan otak dan semangat belajar saya,hidup normal bukan suatu jaminan untuk meraih kesuksesan,setiap manusia memiliki kelebihan masing-masing tingal bagai mana orang itu sendiri manpaatkan kelebihan dan kecerdasanya,”orang sempurna belum tentu bisa pandai dan sukses namun orang cerdas sudah pasti akan pandai dan sukses ,jadi tergantung dengan orang itu sendir mampuhkah dia menaklukan dunia
dengan otaknya,’’terangnya.

Masih kata Sindih,saya tidak pernah berharab mendapat belaskasihan baik itu dari teman-teman maupun bapak ibu guru yang ada di sekolah ini kenapa demikian sebab saya tidak mau memanfaat kan kondisi saya ini sebagai penakluk hati mereka namun saya mau kaki boleh cacat namun otak saya harus cerdas,langkah dapat di ukur namun kecerdasan jangan di jajaki,”pesan saya buat teman-teman jangan surutkan langkah kaki kalian hanya karena ke adaan namun majulah jangan menyerah karena
ke adaan,raihlah ilmu sebanyak mungkin,kita warnai dan taklukan dunia dengan Prestasi,”pungkasnya.(madi)