Ketua PPK Tanjung Batu Dilaporkan Tidak Netral


Ketua Panwaslih OI Syamsul Alwi saat menerima pengaduan
OI Indralaya oganpost.com-Semakin dekat hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ogan Ilir (OI), polemik dugaan ketidaknetralan penyelenggara dalam hal ini KPUD OI dan struktur dibawahnya terus bermunculan. Kali ini seorang oknum Ketua PPK Tanjung Batu dilaporkan ke Panwaslih OI lantaran diduga memihak pada salah satu Paslon Bupati/Wakil Bupati OI.

Hazairin dan M. Iqbal bersama tim advokasi HM menyambangi kantor Panwaslih OI Kamis (3/12) guna melaporkan Ketua PPK Tanjung Batu Anton yang terbukti terlibat dalam mendukung salah satu Paslon dalam Pilkada OI. Dengan membawa bukti foto dan rekaman pembicaraan oknum Ketua PPK tersebut, Hazairin berharap pihak Panwaslih dapat bertindak tegas dalam menanggapi laporan ini.
Diduga Ketua PPK Tanjung Batu Anton (baju putih garis-garis)

"Saya adalah penasehat Karang Taruna Desa Sribandung Kecamatan Tanjung Batu, saya diundang Anton untuk menghadiri acara tatap muka Paslon Bupati Opi-Ilyas di Desa Sentul Selasa (24/11) lalu, disana kami bersama seluruh karang taruna sekecamatan Tanjung Batu dan Payaraman diminta untuk memenangkan Opi-Ilyas dalam Pilkada ini," ujar Hazairin seusai melapor di Panwaslih OI.

Dikatakan Hazairin, dirinya saat itu tidak mengetahui jika Anton adalah Ketua PPK Tanjung Batu, sehingga dirinya menganggap wajar jika Anton mengajak mendukung salah satu Paslon Bupati. "Tapi belakangan ini saya akhirnya tahu jika Anton adalah Ketua PPK Tanjung Batu, maka demi tegaknya Pilkada yang bersih, jujur dan adil, saya berharap yang bersangkutan diganti dengan yang lain karena sudah terbukti tidak netral," bebernya.

Masih kata dia, saat acara tatap muka dengan calon bupati AW Nofiadi, Anton duduk berdampingan dengan calon nomor urut 2 itu, Anton juga mengajak seluruh karang taruna untuk berjuang keras dalam memenangkan Paslon Opi-Ilyas nanti.

"Disini saya membawa bukti-bukti yang kongkrit, mulai dari poto yang bersangkutan dan rekaman pembicaraannya, semoga pihak Panwaslih dapat segera mengambil tindakan sebelum hari pencoblosan," tegasnya.

Menanggapi hal ini Pemerhati Pilkada OI Yudi Kemi SH berkomentar keras terkait ditemukannya dugaan ini, menurutnya sejak dari penjaringan awal PPK dan PPS dirinya sudah mencium bau-bau ketidak transparanan pihak KPUD OI dalam perekrutan penyelenggara dilapangan. "Jangan-jangan memang ada titipan, terbukti sekarang terjadi, ini menjadi perhatian besar kita, kian hari sudah mulai terbuka satu persatu kedok indikasi kecurangan penyelenggara dalam melaksanakan Pilkada ini," tuturnya.

Lanjut Yudi, semakin dekat hari pencoblosan perhatian publik terus mengarah pada kinerja pihak KPUD OI dan struktur dibawahnya dalam melaksanakan Pilkada. Dugaan indikasi kecurangan terus terkuak satu demi satu, tapi menurut Ketua LSM Jejak ini belum ada sama sekali sikap pihak KPUD OI untuk menjelaskannya kepada publik sehingga dugaan itu terus menguat.

"Bila perlu Pilkada OI ditunda dahulu, jangan sampai terciderai oleh oknum-oknum yang mementingkan keuntungan sepihak. Kita minta seluruh surat suara dibuka dan disortir lagi, selain itu terkait ditemukannya DPT bermasalah pihak KPU harus merekap ulang lagi seluruh DPT dengan lebih teliti," cetusnya seraya mempertanyakan kenapa hanya Paslon HM yang sibuk melaporkan adanya dugaan ketidak netralan penyelenggara, sedangkan dua Paslon lainnya duduk manis saja.(frd)

No comments

Powered by Blogger.