HUT OI ke XVIII Gubernur Herman Deru Pinta Bupati Wabup Selalu Akur

 

Bupati OI Memberikan Nasi Tumpeng Kepada Gubernur Herman Deru

INDRALAYA oganpost.com-DPRD Ogan Ilir (OI) menggelar Sidang Paripurna Istimewa dalam memperingati Hari Jadi "Bumi Caram Seguguk" yang ke XVIII Tahun Sidang 2022, digedung paripurna DPRD OI, Jumat (7/1) kemarin.

Sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD OI Suharto itu juga dihadiri Gubernur Sumsel H Herman Deru, Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya dan seluruh anggota DPRD OI beserta istri. Selain itu juga dihadiri Bupati OI dan Ketua TP PKK OI Mikhailia Tikha Alamsjah Panca, Wakil Ketua TP PKK Ogan Ilir Hj Faizah Ardhani dan para forkompimda serta kades dan ormas.

Suharto yang didampingi Wakil Ketua I Wahyudi dan Wakil Ketua II Ahmad Syafei mengaharapkan usia 18 tahun bagi Ogan Ilir saat ini makin maju kabupatennya, makin sejahtera masyarakatnya dan pembangunan di segala bidang mampu terealisasi.

Sementara Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Mawardi mengharapkan dukungan semua elemen untuk memajukan Ogan Ilir, "Semua elemen masyarakat harus bersatu padu diwilayah kota santri guna mewujudkan Ogan Ilir Bangkit dan sejahtera masyarakatnya,” ujarnya.

Dalam sambutannya Gubernur Sumsel mengatakan Kabupaten Ogan Ilir diusia 18tahun, punya beban moril tinggi sebagai penyangga provinsi, bahkan asap sedikit saja dalam waktu hitungan detik sudah terkabar di Jakarta. 

"Bupati dan wabup harus akur sepanjang perjalanan dalam kepemimpinan asal visi kita tidak berubah. Contoh kongkrit kalau saya tidak akur dengan Pak Wagub Mawardi pasti tidak melesat membangun Sumsel seperti saat ini. Yang jelas kita ingin mewujudkan Sumsel Maju dan Sejahtera,” katanya.

Menurutnya 17 kabupaten di sumsel, 10 diantaranya daerah otonomi baru. Berdasarjan data BPS ukuran kebahagiaan ukurannya apa? materi atau bagaimana, itukan tergantung. Beberapa minggu lalu sudah dicanangkan Sumsel mandiri pangan, di Sumsel surplus 1juta ton beras maka 2021 Indonesia tahun ini tidak impor pangan. Mengapa di Sumsel UMR tinggi namun kemiskinan  tinggi karena biaya hidup mahal.

“Kita saat ini berupaya menurunkan biaya hidup. Menurutnya sebagai pimpinan harus mencarikan solusi agar kehidupan masyarakat lebih baik. Jangan membuat kebijakan yang menyusahkan masyarakat. Kedepan kita berharap OI makin maju dan sejahtera masyarakatnya,” tukasnya.(frd)

No comments

Powered by Blogger.