Harga Minyak Turun Imbas Penguatan Dolar AS

Harga minyak turun pada di kisaran US$77 sampai US$72 per barel pada Kamis (20/3). (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

JAKARTA --  Harga minyak turun pada di kisaran US$77 sampai US$72 per barel pada Kamis (20/3). Penurunan harga minyak ini dipicu oleh bangkitnya dolar AS, dengan investor memantau perkembangan terkait pengurangan ekspor minyak Kurdistan Irak.

Kontrak berjangka Brent crude turun 37 sen atau 0,5 persen, menjadi US$77,91 per barel pada pukul 03.00 GMT, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) crude turun 28 sen atau 0,4 persen, menjadi US$72,69 per barel.

Indeks dolar, yang umumnya diperdagangkan secara terbalik dengan minyak, naik 0,11 persen pada hari Kamis menjadi 102,75. Dolar yang lebih kuat membuat komoditas yang diperdagangkan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Mengutip Reuters, produsen telah menutup atau mengurangi produksi di beberapa ladang minyak di wilayah Kurdistan Irak yang semi-otonom di bagian utara setelah penghentian pipa ekspor utara, dengan lebih banyak pemadaman di depan.

Namun, premium Kurdistan-Irak dalam harga minyak dapat hilang lebih cepat dari yang diharapkan.

"Perubahan dalam politik domestik Irak dapat mengarah pada penyelesaian politik yang tahan lama dalam waktu yang sangat singkat," kata analis dari Citi.

Analis memperkirakan aliran pipa bisa tumbuh sekitar 200 ribu barel per hari (bpd).

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS menyatakan penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS membatasi penurunan harga, dengan impor turun ke level terendah dalam dua tahun.

"Strengthening musiman dalam permintaan pada akhir Q2 diharapkan akan mendorong harga (minyak) lebih tinggi dari level saat ini," kata analis dari National Australia Bank.

Sementara harga minyak sedikit melemah pada Kamis, mereka tetap berada dalam kisaran perdagangan yang terlihat sejak awal 2023.

Pemotongan produksi minyak mentah Rusia yang lebih rendah dari target meredakan kekhawatiran pasokan.

Produksi minyak mentah Rusia turun sekitar 300 ribu bpd dalam tiga minggu pertama Maret, kurang dari pemotongan target 500 ribu bpd.(CNN Indonesia)


No comments

Powered by Blogger.