Jadi Pemulung Demi Anak Sekolah

Mujila Wati

BANYUASIN,oganpost.com-Mujila Wati,alias Wati begitu kerap di pagil sehari-hari,seorang ibu beranak 3 yang ke saharianya melakoni pekerjaanya sebagai pemulung,warga Jalan Sekojo kelurahan Mulya Agung kecamatan Banyuasin III kabupaten Banyuasin ini relah menempuh jarak puluhan kilo dengan berjalan kaki,mulai dari rumah hingga ke pom bensin Kelurahan Pangkalan Balai kecamatan yang sama hanya memungut botol plastik atau pun kotak-kotak bekas yang ia kumpulkan dan dijual demi untuk membiayai ke 2 anaknya bersekolah dan makan sehari.

"Anak saya tiga orang,yang pertama perempuan sudah menikah dan sekolah hanya kelas V SD. yang nomor dua saat ini lagi duduk di bangku sekolah kelas II SMPN IV Kayuara Kuning bernama Rahmat Hidayat,satunya lagi di SDN Mulya Agung bernama Supri Yanto,"ungkap Mujilawati saat di bincangi awak media selasa(29/12

 

Ditanya soal bantuan dari pemerintah ataupun dari pihak sekolah anak-anaknya dirinya menjelaskan bahwa selama empat tahun tinggal di kelurahan Mulya Agung belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerinta,oleh sebab itulah dirinya memutuskan untuk jadi pemulung demi membiayai kedua anaknya untuk bersekolah.

"Suami saya hanya buruh penyadap karet,sedangkan saya cuma pemulung,kalau soal bantuan pemerintah sudah empat tahun saya tinggal disini belum pernah menerima bantuan baik itu dari pemerintah maupun dari sekolah,termasuklah bantuan Raskin kami tidak juga mendapatkan bantuan,"jelasnya.

Ditanya soal pendapatan sehari-hari wanita asal Pulau Jawa ini menerangkan penghasilanya paling banyak Rp50.000 dan paling sedikit Rp 15000 perhari,"Kalau perkantoran atau ada resefsi pernikahan penghasil sehari bisa mencapai Rp 40.000 sampai Rp.50.000 perhari,namun kalau tidak ada acara paling banyak Rp.15.000 sampai Rp.20.000 perhari,kalau ada sisah dari makan barulah menabung demi membiayai anak sekolah,"terangnya.(madi)