Limbah Batu Bara Cemari Lingkungan, DPRD Terhipnotis

Imron

BANYUASIN - Walau sudah mendapat peringatan keras dari Dinas Badan Lingkungan Hidup(BLH-red) Provinsi maupun Kabupaten Banyuasin sepertinya tidak membawa pengaruh,kali ini yang dicemari oleh Limbah Debu Batubara milik PT.EPI bukan hanya pemukiman warga namun sudah berdampak pada pasilitas pendidikan dalam hal ini lingkumgam sekolah SMPN II Penandingan Kecamatan Rantau Bayur dan SDN 21 Penandingan Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin,sehingga para pelajar harus berhati-hati terhadab bahaya debu milik salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan Batubara yang terletak di Desa Perambatan Kecamatan Penukal Abab Kabupaten Pali.

Masroni Sekrataris Desa Penandingan Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin mengatakan kepada oganpost.com senin(29/9), kedatangan Aparat Pemerintahan BLH Provinsi maupun Kabupaten Banyuasin sendiri tidak membawa perubahan bagi masyarakat Desa Penandingan.,”selain debu-debunya menyerang pemukiman warga kini debu tersebut ikut mencemari tempat Belajar siswa seperti SDN 21 dan SMPN 2 Rantau Bayur sehinga siswa merasa risih saat melakukan aktifitas pembelajaran sehari-hari.’’ungkapnya.

Lanjut dia, kiranya pemerintah Banyuasin dapat segerah menindak lanjuti limbah tersebut.,”harapan kami selaku warga agar pemerintah dapat menindak lanjuti permasalahan ini,karena selain mengotori lingkungan debu-debu tersebut bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan pelajar,”terangnya.
 

Terpisa Kabit Penegak Hukum Lingkungan Hidup BLH Banyuasin,Imron bahwa ia sudah membuat surat peringatan dan perjanjian kepada PT tersebut tentang limbah yang ada sekarang ini,”dalam hal ini kita sudah membuat surat Perjanjian dengan PT tersebut,saat itu kita datang di damping BLH Provinsi,isi perjanjian tersebut bahwa Pihak PT tidak di perbolehkan lagi melakukan bongkar muat melalui manual namun diharuskan melalui alat pemuat,dan juga setiap kali mau mengadakan bongkar muat pihak PT harus melakukan penyiraman terlebih dahulu dengan harapan supaya saat melakukan bongkar muat batubara dari mobil memuat ke kapal debu-debu tersebut tidak lagi beterbangan sehingga menggangu masyarakat sekitar,”tegasnya.
 

Di tempat terpisah 3 anggota DPRD Dapil V yaitu H.Rizal Friyadi (Demokrat),Mad Nawir(PDIP) dan Sri Yatun(PAN) saat di konfirmasi wartawan baik tatap muka maupun Via SMS menolak untuk memberikan Komentar,”yang dapil Rantau Bayur itu banyak bukan saya saja seperti Mad Nawir,Rizal Priyadi dan Sakri semua dapil V jadi saya takbisa beri komentar ,”cetus Sriyatun salah satu anggota DPRD dapil V,Kec Rantau Bayur,Sembawa dan Banyuasin III saat di temui diruang Praksi PAN.(adi)