Jembatan Icon Ogan Ilir Dipenuhi Coretan

Salah satu warga menunjukkan coretan yang ada di jembatan Tanjung Senai
OI Inderalaya, oganpost.com - Baru satu tahun lebih diresmikan, jembatan Tanjung Senai yang menjadi satu-satunya ikon Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang memiliki panjang 60 meter dan lebar 7 meter, sudah diwarnai dengan coretan-coretan di berbagai bagian badan jembatan. Ironisnya lagi, coretan di salah satu bagian badan jembatan tertulis kalimat-kalimat kotor yang sengaja dituliskan oleh pengunjung yang tak bertanggung jawab. 

Jembatan yang dibangun dari dana APBD yang menghabiskan dana milyaran rupiah itu, terkesan kurang mendapat fungsi pengawasan (controlling) oleh pemerintah setempat. Sehingga, menimbulkan aksi vandalisme.

Padahal, jembatan tersebut, merupakan salah satu akses jalan menuju Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Ogan Ilir Tanjung Senai Inderalaya dari arah Inderalaya, yang hampir setiap hari dilalui baik oleh kepala daerah setempat, maupun para pejabat birokrasi dan pejabat eksekutif Kabupaten OI. Menurut Herman (38), tokoh pemuda setempat, selain kurangnya fungsi pengawasan terhadap jembatan tersebut, juga mencerminkan rendahnya tingkat kesadaran warga masyarakat yang belum mempunyai rasa memiliki terhadap aset kota khususnya kepada pengunjung yang dengan sengaja melakukan aksi coretan di berbagai badan jembatan.

"Dan rendahnya etika kesantunan masyarakat pengunjung sehingga merusak landmark yang semestinya menjadi kebanggan bersama, milik bersama dan dirawat bersama, bukan untuk dirusak," ujar Herman, Selasa (23/8). 

Ia berharap, kepada pihak Pemkab OI, agar membentuk tim monitoring yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap aset milik daerah, salah satunya melakukan pengawasan terhadap jembatan Ikon bumi "caram seguguk" dengan harapan aksi demikian tidak terulang. 

Seperti diketahui, sejak mulai dioperasionalkannya, jembatan Tanjung Senai Inderalaya dijadikan jalur alternatif bagi kendaraan dari arah Kayuagung hendak menuju ke arah Palembang dengan tidak melalui Jalintim pasar Inderalaya yang semakin hari semakin padat.

Sementara itu Anggota DPRD OI Hilmin SPd saat dikonfirmasi menyayangkan perbuatan yang tidak bertanggung jawab karena hal tersebut merusak keindahan. 

"Jembatan adalah milik rakyat harusnya rakyat juga yang menjaganya, pun juga Sat Pol-PP harus melakukan pemantauan kerja intelijen agar ada upaya pencegahan dapat dilakukan," ujarnya.(arie)

No comments

Powered by Blogger.