Harga Minyak Tembus US$121 Usai Arab Saudi Naikkan Harga Jual

Harga minyak mentah tembus US$121 per barel setelah Arab Saudi mengumumkan rencana kenaikan harga minyak mentah. (AFP/Fayez Nureldine).
JAKARTA -- Harga minyak mentah dunia melonjak pada awal perdagangan Senin (6/6). Kenaikan terjadi setelah Arab Saudi mengerek harga penjualan minyak mentah mereka mulai Juli nanti. Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$1,80 atau 1,5 persen menjadi US$$121,52 per barel. 

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,63 atau 1,4 persen menjadi US$120,50 per barel. Saudi Aramco, perusahaan minyak BUMN Arab Saudi, mengatakan akan menaikkan harga jual resmi (OSP) untuk minyak mentah.

Langkah itu dilakukan meski OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi pada Juli dan Agustus hingga sebanyak 648 ribu barel per hari atawa 50 persen lebih banyak dari yang direncanakan sebelumnya.

"Hanya beberapa hari setelah membuka keran sedikit lebih lebar, Arab Saudi menaikkan harga jual resminya untuk Asia, yang merupakan pasar utamanya," tutur Mitra Pengelola Manajemen Aset SPI Stephen Innes.

Arab Saudi juga meningkatkan OSP minyak mentah ke Eropa. Namun, negara itu tetap mempertahankan harga jualnya ke AS.

Di sisi lain, langkah OPEC+ untuk meningkatkan produksi secara luas dipandang tidak mungkin memenuhi permintaan. Sebab, beberapa negara anggota, termasuk Rusia, tidak dapat meningkatkan produksi.

Sementara, permintaan minyak melonjak di AS saat musim puncak mengemudi. Selain itu, langkah China yang melonggarkan lockdown covid-19 juga mendongkrak permintaan minyak.

"Peningkatan (produksi minyak) sangat dibutuhkan, jauh dari ekspektasi pertumbuhan permintaan, terutama dengan larangan parsial Uni Eropa terhadap impor minyak Rusia," ungkap Analis Commonwealth Bank Vivek Dhar.(CNN indonesia)

No comments

Powered by Blogger.