Tsabit Ali Haq Terpilih Sebagai Ketua Bidang Organisasi dan SDM FORKI Sumsel


OGAN KOMERING ILIR oganpost.com-Pasca Musyawarah Provinsi (Musprov) FORKI Sumsel tanggal 19 Januari 2023 yang lalu Telah Terpilih Ketua Umum FORKI Sumsel yang baru yakni Sensei DR. H Taufik Husni SH MH untuk masa bakti tahun 2023-2027 menggantikan Ketua Sebelumnya DR Joncik Ahmad MSi. 

Di priode kepemimpinannya ini sensei Taufik Husni berkeinginan FORKI Sumsel melakukan pembenahan dan peningkatan potensi serta kualitas dari semua sisi dan lini untuk memajukan dunia Karate di Sumatera Selatan, salah satunya adalah dengan melakukan penataan dan pembinaan keorganisasian kepada seluruh Perguruan yang ada di Sumsel dimana di Sumsel ada 19 Perguruan dan 17 Pengcab FORKI di Kabupaten/Kota.
 
Tugas besar ini oleh ketua umum FORKI Sumsel di percayakan kepada seorang Karateka asal kabupaten OKI Sensei Tsabit Ali Haq,"Pengalaman sensei Tsabit di periode sebelumnya sebagai wakil ketua bidang olahraga dan SDM serta Pengalamannya Selalu Wakil Ketua Umum Perguruan Karate LEMKARI Sumatra Selatan dan pernah menjadi pimpinan FORKI di Kabupaten OKI menjadi pertimbangan kita di FORKI untuk mengamanahkan dia mengemban Jabatan sebagai Ketua Bidang Organisasi dan SDM di Periode 2023-2027 ini,"ujar Taufik Husni.

Terpisah Tsabit Ali Haq selaku ketua Bidang Organisasi dan SDM FORKI terpilih
menjelaskan apa agenda Bidang Organisasi dan SDM FORKI Sumsel yang akan ia jalankan,Sensei Tsabit menjelaskan bahwa dirinya akan melakukan penataan kepada Pengcab FORKI di kabupaten/kota,"Ya kita akan rangkul semua Perguruan yang ada untuk di optimalkan dalam menggerakan roda organisasi agar beladiri karate tertata dengan rapi, termasuk pembinaan dalam menjalankan panduan AD/ART supaya setiap kegiatan berjalan sesuai aturan organisasi seperti pelaksanaan Musyawarah Cabang dalam pemilihan ketua pengcab dan Rapat kerja Pengcab yang selama ini tidak tertata dengan rapi,"ucapnya.

Disampaikan dia ada Perguruan di daerah yang aktif tapi tidak dilibatkan dalam kepengurusan,"Kemudian ada Perguruan tapi pengurusnya tidak aktif dan tidak ada murid dan tidak ada aktifitas latihan karate,hal seperti inikan mempengaruhi kesehatan oraganisasi FORKI di setiap daerah, apalagi mereka sibuk terlibat dalam FORKI tapi rumah asal mereka Perguruan tidak terurus,karena itu akan menjadi pertimbangan kita kedepan untuk memberikan evaluasi,"tuturnya. 

Lebih lanjut sensei Tsabit menjelaskan, untuk Perguruan karate di Sumsel sesuai dengan tupoksi bidang dia dalam panduan tupoksi PB FORKI bahwa diberikan kewenangan untuk melakukan penilaian kepada Perguruan yang tidak melakukan aktivitas sesuai dengan AD/ART FORKI maka hal ini perlu ditertibkan,"Seperti, ada Perguruan yang hasil keputusan PB FORKI dan Juga Keputusan Badan Arbitrase Olahraga Nasional (BAORNAS) bahwa Perguruan yang diakui dan disahkan sudah jelas adalah Perguruan dengan nama dan lambang yang lama, maka semestinya tidak boleh lagi melakukan aktivitas dan menggunakan nama dan lambang Perguruan nya dalam naungan FORKI karena tidak diakui keanggotaannya setelah putusan yang sudah ada,"terangnya.

Sambung dia, banyak hal yang akan di tata dalam kepengurusan ini baik Perguruan maupun FORKI kabupaten/kota,"Kita mohon doa dan dukungan semua pihak selain karateka Sumatera Selatan, agar ini tercapai, upaya kami adalah kami akan berkunjung keseluruh daerah untuk melakukan pembinaan dan mendapatkan informasi agar keinginan yang menjadi tujuan FORKI Sumsel di Periode ini adalah Bangkitnya Prestasi Karateka dan Majunya FORKI Sumsel dapat tercapai,"ungkapnya.(Rio)

No comments

Powered by Blogger.