Warga Pandeglang Teriak LPG 3 Kg Langka dan Mahal

Warga Pandeglang, Banten, mengeluhkan gas LPG 3 kg langka dalam beberapa hari terakhir. Kalaupun ada, harganya Rp30 ribu per tabung. (CNN Indonesia/Safir Makki)

JAKARTA -- Warga Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan LPG 3 kg langka dalam beberapa hari terakhir. Gas melon yang biasa digunakan memasak sehari-hari atau berjualan itu kini sulit di dapatkan masyarakat.

Jika pun stoknya tersedia, harganya melambung hingga Rp30 ribu per tabung.

"Sekitar empat hari sebelum Lebaran mulai susah mencari (gas LPG 3 kg), sampai sekarang masih susah," ujar Usep, warga Desa Banjarnegara, Kecamatan Pulosari, Rabu (3/5).

Dia mengaku sudah tidak dapat menemukan gas melon tersebut, sehingga harus mencari ke kecamatan lainnya. Namun, meskipun telah berkeliling ke kecamatan tetangga, Usep kerap pulang dengan tangan kosong.

"Di Kecamatan Pulosari sudah pasti enggak bakal ada. Saya cari kadang sampai ke Kecamatan Menes, Kecamatan Saketi, itu juga belum tentu dapat. Kalau pun ada, harganya Rp28 ribu sampai Rp30 ribu, padahal biasanya Rp20 ribu," ungkapnya.

Para pedagang eceran pun terpaksa berhenti berjualan lantaran tidak mendapat pasokan. Hal tersebut dialami Ade, pemilik warung kelontong di Desa Menes, Kecamatan Menes.

Ade sempat menanyakan stok gas LPG 3 kg kepada pihak agen, namun menurut agen pasokan gas bersubsidi itu memang sedang sulit didapat.

"Enggak ada barangnya, sudah dua hari (enggak jualan). Boro-boro mau jualan, ini mau masak saja enggak ada gas. Saya sempat nanya (ke agen), katanya langka dari sananya, enggak tahu di sana itu di mana," ujar Ade.

Sebelum Lebaran 2023, dia masih mendapatkan pasokan gas melon meskipun dibatasi hanya 10 tabung. Kini, agen mengaku stoknya kosong. Kalaupun tersedia, Ade harus membayar Rp26 ribu per tabungnya.

"Kita jual di angka Rp30 ribu, itu kalau ada. Sekarang mah, barangnya aja enggak ada," jelasnya.

Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Banten membantah saat ini gas LPG 3 kg langka. Pasalnya, Pertamina telah mengirim gas melon sesuai kebutuhan di masyarakat sehingga tidak mungkin langka.

Kepala bidang Elpiji Hiswana Migas Banten Fakhrul menduga kelangkaan terjadi karena keterlambatan pengiriman sebelum dan sesudah arus mudik Lebaran 2023.

"Saya sudah koordinasi sama Pertamina, infonya supply (pasokan) normal, hanya telat supply saja karena lalu lintas macet, tapi tetap tersalurkan. Saat ini, jalur lalu lintas sudah normal," ujar Fakhrul.(CNN Indonesia)

No comments

Powered by Blogger.