Banyuasin Diselimuti Kabut Asap

BANYUASIN - Dampak dari kemarau tahun ini sungguh sangat luar biasa,Pembakaran terjadi dimana-mana membuat bumi semakin panas membuat Sumber mata air banyak mengering, sarana transpotasi darat berdebu diperparah lagi adanya Ketebalan kabut asap yang terdapat diwilayah Kabupaten Banyuasin dirasakan mulai mengganggu kehidupan terutama pada ancaman sakit mata, pernafasan juga jarak pandang pada siang hari sejauh 100 meter-300 meter, Pada malam hingga pagi hari jarak pandang 100 meter

Dalam hal ini belum ada upaya pemerintah Banyuasin melakukan antisipasi padahal cuaca dan iklim terasa ekstrim ketebalan kabut asap telah mengganggu aktipitas masyarakat apalagi bagi pengendara roda dua selaun terasa perih dimata juga pernafasan pun mulai sesak.

Jupri (45) warga Banyuasin mengaku sedih menghadapi musim kemarau tahun ini. Aktipitasnya benar-benar mulai terganggu, sudah dalam perjalannya berdebu dutambah kabut asap, dia berharap Pemkab banyuasin melalui dinas terkait agar lebih perhatian terhadap masyarakat. Sebab kemarau saat ini sangat berprngaruh buruk terhadap kehidupan masyarakat," Sumber mata air mulai mengering, jalan berdebu ditambah kabut asap membuat berbagai serangan penyakit pernafasan, mata perih dan batuk
sudah mengancam", jelasnya saat dalam perjalanan ditanya wartawan rabu (17/9)

Rasa perih dan sesak dinafas kalau kita berjalan pada malam hari dan kalau siangnya berdebu, itulah sangat perlu perhatian pemerintah untuk menanggulangi dampak kemarau ini. Untuk saat sekarang mencari air untuk mandi saja harus menempuh perjalanan puluhan kilometer pun harus melibtas ruas jalan yang berdebu,sambungnya.

Maka kata Jupri, selain menanggulangi kabut asap juga pengadaan air bersih, sebab didesanya hingga saat sekarang belum tersentuh air bersih dari PDAM. Padahal air tersebut hanya untuk kepentingan mandi dan mencuci saja, karena kalau untuk masak dan minum kita beli air isi ulang,tuturnya.(adi)