Seleksi Cabor Karate O2SN SD Kecamatan Kayuagung Tak Jelas,Kinerja Panitia Patut Dipertanyakan

                                     Panitia O2SN SD Ke.Kayuagung(Baju Hijau)

OGAN KOMERING ILIR oganpost.com-Mekanisme penilaian seleksi Cabor Karate Olimpiade Olahraga Siswa Nasionla(O2SN) Sekolah Dasar(SD) Kecamatan Kayuagung tak jelas,kinerja panitia kegiatan seleksi patut dipertanyakan,pasalnya penilaian untuk menentukan pemenang dalam pertandingan tersebut terkesan tidak transparan,dimana penilaian tidak mengacu kepada skor atau nilai terbanyak justru nila rendah bisa ikut semifinal,begitu disampaiakan AB salah satu wali siswa peserta Cabor Karate O2SN tingkat Kecamatan Kayuagung kepada wartawan Kamis(25/4/2024)

"Ya ketidak profesionalan panitia ini terlihat jelas saat seleksi karate kata perorangan anak-anak putra dimana jumlah peserta 9 orang dibagi dalam dua Pul A dan Pul B,Pul A berjumlah 4 orang Pul B berjumlah 5 orang,mekanisme aturan yang di terapkan panitia dan dewan juri bagi 2 orang peserta di Pul masing-masing yang nilai tertinggi akan ikut ajang final,pada saat itu di Pul A ada 2 peserta nilai tertinggi dengan skor 18,2 dan 18,0 sedangkan di Pul B ada 3 peserta yang nilainya lebih tinggi dari nilai peserta di Pul A,ada dua peserta nilai sama18,8,18,8 dan yang satu 18,4 namun yang gugur 18,4,padahal skor nilainya lebih besar dari 2 peserta di Pul A,aturan seperi ini yang patut kita pertanyakan,"ujarnya.

Lanjut dia,kalau memang ingin mencari Atlit O2SN yang terbaik tidaklah seperti itu cara penilaian yang di terapkan apalagi pesertanya minim hanya 9 Atlit,"Kok bisa-bisanya panitia dan dewan juri membuat aturan seperti itu,tujuan kegiatan O2SN inikan untuk cari yang terbaik seharusnya tidak seperti itu aturan yang di terapkan ada Pul A Pul B,sepaham saya penerapan aturan Pul A Pul B ini biasanya di pertandingan Cabor Sepak Bola, itupun kalau pesertanya membludak,ini Cabor Karate Kata Perorangan dengan jumlah peserta 9 orang dibuat 2 Pul,"ucapnya keheranan.

Sambung dia,yang mirisnya lagi saat panitia penyelenggara ditanya wali Atlit, terkait permasalahan aturan yang dibuat, oknum panitia malah menjawab tak sopan,'ini sudah aturan panitia pak,apa bapak saja yang gantikan kami disini sebagai panitia,ya kami panitia bubar saja,bapak tak pantas untuk protes, yang berhak guru pendampingnya,'ucap oknum panitia berindisial EF yang kabarnya juga tenaga pengajar di salah satu SD ternama di Kecamatan Kota Kayuagung,ini kata-kata kasar oknum panitia,"Bagaimana guru pendamping mau protes,Atlit datang dan didampingi orang tua wali,"jelasnya.

Tambah dia,seleksi Atlit O2SN SD ini merupakan kegiatan Dinas Pendidikan artinya dengan kejadian itu Dinas Pendikan Kabupaten OKI harus lebih peka bagaimana mekanisme seleksi yang dilakukan panitia yang sudah di percaya mereka,"Ya ini PR bagi Dinas Pendidikan,kalau ingin Atlit O2SN Kabupaten OKI  ingin lebih berprestasi ditingkat Provinsi ataupun Nasional,Dinas Pendidikan Kabupaten OKI harus propesional dalam membentuk panitia kegiatan seleksi sehingga panitia seleksi Atlit O2SN lebih efisien dan lebih propesional untuk melahirkan Atlit-Atlit terbaik O2SN Kabupaten OKI,"ungkapnya.

Terpisah Ketua Pengurus Cabang Karate Lemkari Kabupaten OKI Suparjon Alihaq Al Sabit saat dimintai komentarnya terkait kejadian tersebut diatas tidak banyak komentar,"Saya tidak bisa banyak komen,saya tidak tahu kondisi dilapangan,ini rananya Dinas Pendidikan OKI,yang jelas kami perguruan tidak di libatkan,"katanya.singkat.(Rio)

No comments

Powered by Blogger.