Warga Kerta Jaya Mandi Air Keruh

MUBA - Musim kemarau berdampak negative untuk sebagian warga Kerta Jaya Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, kesulitan untuk mendapatkan air bersih. sedangkan didesa sumber air terdiri dari sumur,bendungan dan sungai, sedangkan airnya sudah mengering dan berwarna kehitam - hitaman disebabkan kemarau, dari pantuan wartawan dilapangan warga terpaksa mandi sehari- hari dengan kondisi air yang keruh karena tidak ada air bersih

Sementara saluran PDAM yang dibangun sejak tahun 2013 tadi,baru terdapat pipa induk yang belum dapat disalurkan kerumah warga,masyarakat berharap pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dapat mempercepat pembangunan pipa distribusi air bersih tersebut, supaya dapat disalurkan kerumah mereka.

Mahram (55) warga dusun II, desa Kerta Jaya mengungkapkan, sejak dulu warga desa kerta jaya kesulitan mancari sumber air bersih saat musim kemarau,dimana sumber air di Desanya yang didapat dari bendungan, sumur dan sungai Sake,”dimusim kemarau ini air sumur mengering, sementara sungai dan bendungan, airnya kotor karena tidak mengalir,sehingga warga membeli air bersi atau mencari sumber air bersih kehutan untuk kebutuhan rumah tangga, meskipun jaraknya cukup jauh,”ujarnya.

Mahram menambahkan, sebenarnya air sungai Sake dan Bendungan yang digunakan warga saat ini, sudah tidak layak digunakan untuk mandi, sebab air tidak mengalir lagi, bahkan air sungai bewarna kehitam hitaman. Dikarenakan tidak ada tempat pemandian lain terpaksa warga gunakan air tersebut untuk mandi sehari hari,”saluran PDAM yang dibangun sejak tahun 2013 belum dapat difungsikan, karena baru terdapat saluran pipa induk, seharusnya pemerintah Kabupaten mempercepat pembangunan sumber air bersih tersebut, supaya dapat dimanfaatkan warga,”terangnya.

Sementara kepala desa Kerta Jaya M. Syukur mengatakan,memang dimusim kemarau sumber air bersih menjadi keluhan warga desa kerta jaya, sebab sumur, bendungan dan sungai airnya mengering serta tidak mengalir lagi,”sebenarnya sumber air bersih saat ini masih dalam pembangunan pihak PDAM Tirta Randek Sekayu, namun belum dapat dipungsikan, karena baru dibangun saluran pipa induk, boster dan kantor,”katanya.

Tambah dia,Warga minta pemerintah mempercepat pembangunan PDAM itu tapi tidak mudah, pasalnya masih banyak yang perlu dibangun untuk menyalurkan kerumah warga,”satu satunya jalan pemerintah, mengantarkan bantuan air bersih untuk kebutuhan warga melalui mobil tanki selama musim kemarau,”jelasnya.

Sambung dia,Jika kondisi ini tidak cepat di atasi mungkin akan banyak dampak negative yang di timbukan akibat kekurangan air bersih,”material yang dirugikan serta penyakit diare bahkan warga sudah mengeluh tidak sanggup lagi untuk membeli air bersih di PAM Tebing bulang harga Rp. 300.000,- 1 tangki disebabkan harga karet yang murah,”ungkapnya.(sof-tim)

No comments

Powered by Blogger.