Diduga Pengerjaan GSG Molor

MUBA,oganpost.com-Pembangunan Mega Proyek Kabupaten Muba Gedung Serba Guna (GSG) Sekayu diduga molor, padahal anggaran yang dikucurkan begitu besar dan selama dua tahun. Hal tersebut sangat disayangkan oleh Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Pahri Azhari.

“Memang pembangunan GSG saat ini belum selesai, padahal seharusnya selesai akhir 2014 ini atau paling tidak sudah ada rangka atap terpasang, tapi pada kenyataannya belum terpasang sama sekali,”sesal orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate, rabu (17/12).

Anehnya, kata Pahri, dinas terkait sepertinya tidak terlalu serius dalam pengawasan, padahal pembangunan gedung ini sudah berlangsung selama dua tahun dimana dana dikucurkan begitu besar, tapi tidak kunjung selesai.

“Dimana letak kesalahannya, apa memang dinasnya atau kontraktor salah,perlu dievaluasi dengan benar,apabila memang salah dikontraktor harus diblacklitas, kan sayang sudah dianggarkan besar tapi tidak selesai,”ujarnya.

Sedangkan, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Muba Zainal Arifin melalui Kabid Bangunan Dedi Adrian ST MM, ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini pekerja masih menyelesaikan pembangunan GSG tersebut dan untuk hasilnya dilihat akhir Desember mendatang sebatas mana pekerjaannya, namun kalau memang tidak selesai kita akan putus kontrak dengan PT Reka Kontruksi,“Pembangunannya sudah mencapai 80 persen, untuk kontraktornya apabila memang tidak selesai kita tidak bayar full.

Namun berdasarkan pantauan wartawan , terlihat pembangunan GSG termegah di Muba yang berlokasi dijalan Kolonel Wahid Udin Kelurahan Kayuare Kecamatan Sekayu, belum selesai sama sekali hanya yang sudah terbangun beberapa pilar besar dibagian bawah serta atas, dan beberapa tembok yang sudah disusun oleh bata, sedangkan atap rangka belum terpasang.

Sementara pekerja bisa dihitung tangan, sehingga pengerjaannya tidak cepat, bahkan terlihat para pekerja tidak begitu semangat. Padahal pembangunan pertama kali dianggarkan pada tahun 2013 sebesar Rp 8.925.000.000 dan dilanjutkan pada tahun 2014, kembali dianggarkan Rp 19.636.170.000, namun kenyataan mendekati akhir tahun 2014 penyelesaiannya lebih kurang 50 persen, hal ini sangat kurang sesuai.(sof)

1 comment:

Powered by Blogger.