Alex Noerdin Minta Kepala Desa Jaga Titik Api

Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin dan Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian
BANYUASIN,oganpost.com-Memasuki bulan kemarau tahun ini Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin menginstruksikan seluruh kepala desa di kabupaten Banyuasin untuk menjaga desa masing-masing jangan sampai terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Alex, baru mamasuki bulan kemarau titik api sudah mulai ada di bebebrapa daerah diakibatkan oleh masyarakat Sumsel sendiri yang membuka lahan pertanian dengan cara dibakar.

"Beberapa waktu lalu saya sudah terbang dari Pagar Alam dan Empat Lawang, sudah mulai ada titik api di beberapa daerah, saya minta seluruh kepala desa menjaga jangan sampai ada kebakaran hutan dan lahan di desa masing-masing," tegas Alex Noerdin saat menghadiri rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Banyuasin dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-14 Kab. Banyuasin Tahun 2016 di Gedung Rapat Paripurna DPRD Kab.Banyuasin, Senin (18/7).

Lanjut Alex, bagi kepala desa yang berhasil menjaga dan mencegah terjadinya pembakaran lahan akan diberikan penghargaan, begitu juga sebaliknya bila gagal kepala desa akan diganti.

"Ini instruksi langsung dari Gubernur akan dilaksanakan Bupatinya, begitu juga di untuk daerah lainnya seluruh Sumsel," tegas Alex.

Dalam kesempatan ini Gubernur Alex Noerdin juga memaparkan tentang pengembangan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api dan menyampaikan kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games 2018

"Sumsel harus dikenal dan di Promosilkan, untuk itu melalui berbagai Event berskala Internasional terus digelar," terangnya.

Sementara dalam Rapat Paripurna Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian memaparkan berbagai kemajuan Kab. Banyuasin diantaranya selama 14 tahun ini proses pembangunan secara bertahap dan merata dilaksanakan di Kab.Banyuasin. Sektor-sektor kehidupan mengalami peningkatan. Berbagai penghargaan sebagai bentuk pengakuan pihak luar didapatkan.

Gema pembangunan infrastruktur beriring kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, juga teknologi. Pembangunan infrastruktur menggeliat dalam program unggulan Dana Infrastuktur Desa/Kelurahan, yang lebih familiar dengan sebutan DID. Program ini memberikan kesempatan kepada setiap desa/kelurahan untuk melakukan pembangunan infrastruktur berdasarkan kesepakatan seluruh elemen masyarakat, melibatkan masyarakat setempat, sehingga berorientasi pada kebutuhan dan bermuara pada perputaran dana dalam lingkungan masyarakat itu sendiri.

RP.300 juta/Desa, sejak diluncurkan pada tahun 2014 lalu telah membuat ratusan kilo meter jalan desa dicor, puluhan jembatan dibangun, puluhan gedung kantor desa berdiri, belasan dermaga beroperasi dan banyak lainnya.

"Program ini menjadikan pembangunan di Kabupaten Banyuasin merata hingga ke pelosok-pelosok daerah terpencil. Pemerintah Kab.Banyuasin bersama segenap masyarakat pantang menyerah membangun kabupaten ini tidak hanya agar makin dikenal luas, namun utamanya agar kesejahteraan rakyat makin meningkat," ungkap salah satu Bupati termuda di Sumsel ini.

Lanjut Yan Anton, Bidang kesehatan juga terlihat berbagai peningkatan. Tak hanya pembangunan rumah sakit, sejak tahun 2014 hingga saat ini Dinas Kesehatan Kab.Banyusin tercatat telah membangun 31 Puskesman baru di 19 Kecamatan yang ada. Selain pembangunan baru, beberapa fasilitas kesehatan yang telah ada pun tak luput dari upaya renovasi dan pemugaran agar pelayanan kesehatan dapat berjalan lebih optimal.

Dinkes Banyuasin pun fokus menyukseskan berbagai program kesehatan dari pemerintah pusat, sebutlah eradikasi (pemusnahan total,red) penyakit polio, pendirian kampung KB tingkat kabupaten dan pelaksanaan pemeriksaan IVA dan Sadanis menjadi salah satu upaya Pemerintah Kab.Banyuasin menciptakan masyarakat yang sehat jasmani.

"Bahkan upaya ini pula yang kemudian menghantarkan Kab.Banyuasin sebagai 6 besar Kabupaten/Kota Berperilaku Hidup Bersih dan Sehata (PHBS) pada tahun 2016 ini," ujarnya.

Sementara itu, ditambahkan Yan Anton, untuk meningkatkan mutu pendidikan Pemkab Banyuasin menyadari perlu adanya sarana pendidikan yang lebih mudah dijangkau. Biaya operasional pendidikan yang mesti ditanggung tiap keluarga menjadi satu dari banyak faktor penyebab putus sekolah.

Mengatasi masalah ini unit sekolah baru didirikan di kecamatan yang membutuhkan. Tahun 2014, masa awal kepemimpinannya, Bupati Yan Anton yang menyadari potensi agraria Kab.Banyuasin meresmikan SMKN pertama di bidang pertanian, SMK unggul Negeri 2 Banyuasin III mulai mendidik calon ahli pertanian.

"Tak hanya sebatas sekolah menengah tingkat atas, di tahun 2014 lalu, Akademi Komunitas Negeri (AKN) juga mulai menerima mahasiswa angkatan pertamanya. Keberadaan Sekolah tinggi dengan jenjang D-2 ini dipercaya mampu menyerap lulusan sekolah menengah atas untuk dididik menjadi ahli yang akan membangun Kab. Banyuasin," ungkapnya.

Dibidang teknologi Informasi, Kata Yan Anton, Kab.Banyuasin juga perlahan-lahan mulai bangkit. Dengan visi ingin mewujudkan E-government Pemkab Banyuasin melalui Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi mulai membangun infrastruktur jaringan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang telah dimulai sejak 2009. Dengan jaringan ini seluruh komputer klien yang berada di setiap SKPD terhubung dengan Jaringan Inti (BackBone) Pemkab Banyusian yang berpusat di Kantor Sekretariat Daerah Kab.Banyuasin, yang disebut dengan Data Center.

Upaya pengembangan pelayanan pemerintahan berbasis teknologi informasi ini pun diakui pihak luar dengan sejumlah penghargaan yang telah berhasil diraih, seperti peringkat kedua pada ajang Indonesian Digital Society Award (IDSA) kategori Government dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerjasama dengan MarkPlus, Inc yang diraih pada tahun 2014.

Selanjutnya di tahun 2015 terjadi peningkatan pesat dalam pengembangan Teknologi Informasi. Beberapa diantaranya seperti, pembangunan infrastruktur jaringan data menggunakan media kabel radio wireless untuk menghubungkan data dari Data Center ke empat Kecamatan yang berada di daerah perairan. Keempat kecamatan tersebut adalah, Kec. Sumber Marga Telang, Kec.Makarti Jaya, Kec. Muara Telang dan Kec.Air Kumbang.

Selanjutnya, Kab.Banyuasin juga ditunjuk sebagai salah satu dari 7 Kab/Kota di Indonesia yang menjadi proyek percontohan Meaningful Broadband Kabupaten Initiative untuk mendukung implementasi Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) oleh Dewan TIK Nasional (DetikNas). Sesuai dengan namanya, proyek ini bakal mendorong pemanfaatan broadband di tingkat kabupaten atau kota.

Peningkatan ini kemudian menghantarkan Kab.Banyuasin kembali meraih peringkat ketiga dalam Indonesian Digital Society Award (IDSA) kategori The Best Integrated E-Government dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerjasama dengan MarkPlus, Inc. Juga Peringkat pertama dalamPemeringkatan E-Government Indonesia (PeGI) dari Kemeterian Kominfo RI untuk tingkat Kabupaten/Kota se-Sumatera Tahun 2015.

"Berbagai bentuk pelayanan pun diarahkan Bupati Banyuasin untuk menggunakan teknologi informasi agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih efisien, akurat dan transparan," terangnya.

Sebagai Bentuk penggunaan teknologi informasi selanjutnya diterapkan Pemkab Banyuasin dalam proses pemilihan Kepala Desa yang kemudian dikenal dengan nama E-voting. Pelaksanaan E-voting diakui sebagai reformasi demokrasi.

Dilaksanakan di 160 Desa secara serentak bergelombang, penyelenggaraan pilkades E-voting telah membuat pelaksanaan proses demokrasi menjadi lebih efisien, akurat, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Keberhasilan juga yang kemudian mengukir nama Kab.Banyuasin dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara pemilihan kepala desa terbanyak dengan sistem E-voting.

Dengan semua kemajuan itu, Kab.Banyuasin tetap tidak melupakan anugerah alam berupa wilayah lahan pertanian yang luas. Tahun 2015 lalu, produksi padi Kab.Banyuasin menyuplai 30% produksi padi Prov.Sumatera Selatan. Keberhasilan ini pulalah yang membuahkan Adhikarya Pangan Nasional dan Pin Emas penghargaan Upsus Pajale IP200 untuk Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian.

Sebagai Kabupaten lumbung pangan, Kab.Banyuasin terus bertekad meningkatkan produksinya. Tahun 2016, target 1,4 juta ton gabah kering giling menjadi tujuan. Angka tersebut diprediksi akan tercapai bahkan melebihi target diakhir tahun. Hal ini berdasarkan data yang telah dirilis BPS Prov.Sumsel yang menyatakan hingga akhir april jumlah produksi gabah kering geling Kab.Banyuasin telah mencapai 838.679 ton.

"Berdasarkan angka ramalan I, diakhir tahun produksi padi Kab.Banyuasin bisa mencapai 1.481.736 ton gabah kering giling. Target di tahun-tahun selanjutnya 2,2 juta ton kedepan," terangnya.

Sementara, Peringatan HUT Banyuasin kali ini dihadiri langsung Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, bersamaan dengan ini juga dilakukan pemberian Rekor Muri Indonesia 2016 kepada Pemerintah Kab. Banyuasin, rekor penyelenggara pemilihan kepala desa terbanyak se-Indonesia 160 Desa dengan cara E-Voting, berupa piagam MURI diserahkan langsung Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana.

Puncak acara peringatan HUT Banyuasin ke 14 ini diisi beberapa agenda acara yang berkaitan dengan pembangunan Kab.Banyuasin kedepan. Selain itu, berbagai kegiatan juga digelar diantaranya mendatangan artis ibu kota, Vienna artis berdarah Sumsel yang sering membawakan lagu-lagu daerah Sumsel.

HP/MC Dishubkominfo Prov. Sumsel/TM

No comments

Powered by Blogger.