Dodi : Saya Tunggu Surat Dukungan dari Parpol

Bakal calon Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex, hingga kini masih menunggu kepastian secara tertulis dari sejumlah Partai Politik (Parpol) pendukung, untuk maju pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muba pada 2017 mendatang.
MUBA Sekayu, oganpost.com – Bakal calon Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex, hingga kini masih menunggu kepastian secara tertulis dari sejumlah Partai Politik (Parpol) pendukung, untuk maju pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muba pada 2017 mendatang.

Menurut putra sulung dari ketua DPD I Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) itu, sampai saat ini dirinya terus menjalin komunikasi dengan sejumlah Parpol untuk mendukungnya dan sampai saat ini, semua Parpol secara lisan telah memberikan dukungan. Tetapi untuk maju pada Pilkada membutuhkan dukungan secara tertulis. 
 
“Komunikasi jalan terus, pembicaraan dukungan sudah ada. Tetapi tidak cukup sebatas kata-kata, melainkan secara tertulis,” katanya Rabu (10/8) di wisma atlit.

Dikatakan Dodi, bahwa dirinya sangat mengapresiasi dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah memberikan ruang bagi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati dengan menyelenggarakan kegiatan Ta’aruf Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati. 
 
“Saya telah memaparkan sejumlah program prioritas pada seluruh kader. Sehingga diharapkan kader-kader PKB, mampu memberikan penilaian yang subjektif,” terangnya.

Dodi menambahkan, hingga kini belum bisa menentukan siapa calon wakil bupati yang bakal mendampinginya dan berasal dari Parpol apa. Karena, masing-masing partai memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan calon bupati maupun wakil bupati. Sehingga dirinya mengaku, tidak terlalu mengetahui prosesnya. 
 
“Saya belum bisa katakan siapa calon wakil, tetapi masing-masing partai terus melakukan rapat tersendiri. Sehingga kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Sementara itu, Bakal Calon Wakil Bupati Muba H Apriadi mengatakan, dirinya menyerahkan seluruhnya kepada mekanisme partai. Sehingga tidak bisa berandai-andai. Karena semua partai memiliki pertimbangan tersendiri, dalam menentukan kadernya untuk diusung. 
 
“Semuanya memiliki mekanisme, sehingga kita tidak bisa berbicara berandai-andai,” tutupnya.(sof)

No comments

Powered by Blogger.