Rupiah Makin Terperosok ke 17.728 Akibat Lonjakan Inflasi AS

Rupiah melemah 0,2 persen ke level Rp14.728 per dolar AS pada perdagangan Rabu (15/6) ini akibat tertekan lonjakan inflasi AS. Ilustrasi. (ANTARA/RENO ESNIR).

JAKARTA -- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.728 per dolar AS pada Rabu (15/6) pagi ini. Mata uang melemah 29 poin atau 0,2 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Dolar Singapura menguat 0,07 persen, won Korea Selatan melemah 0,42 persen, dolar Taiwan melemah 0,17 persen, bath Thailand melemah 0,05 persen, peso Filipina melemah 0,22 persen, yuan China menguat 0,2 persen, ringgit Malaysia melemah 0,03 persen dan rupee India menguat 0,05 persen.

Di sisi lain, mayoritas mata uang utama di negara maju menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, poundsterling Inggris menguat 0,32 persen, franc Swiss menguat 0,28 persen, dolar Australia menguat 0,61 persen, dan dolar Kanada menguat 0,08 persen.

Analis Pasar Ariston Tjendra memproyeksi rupiah semakin keok terhadap dolar AS hari ini. Pelaku pasar berekspektasi The Fed menaikkan bunga acuan AS hingga 75 basis poin dalam rapat pekan ini.

"Karena inflasi konsumen dan produsen AS periode Mei 2022 masih di level tertinggi, belum terlihat tren penurunan," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Oleh karena itu, ia memprediksi rupiah masih di kisaran Rp14.700 per dolar AS. Tepatnya, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp14.730-Rp14.650 per dolar AS hari ini.(CNN indonesia)

No comments

Powered by Blogger.