|
Bahan bakar minyak jenis baru bioetanol akan diuji coba di 15 SPBU Surabaya pada akhir Juni (CNN Indonesia/Safir Makki)
|
JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan uji coba bahan bakar minyak (BBM) jenis bioetanol bakal dilaksanakan di 15 SPBU Surabaya pada akhir Juni.
Bioetanol merupakan campuran antara pertamax dan nabati etanol. Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi.
"Yang saya tahu di Surabaya mestinya akhir bulan ini sudah ada 15 (SPBU)," ucap Erick di Lippo Mal Kemang, Jakarta, Sabtu (17/6).
Kabar peluncuran bioetanol oleh PT Pertamina (Persero) pertama kali diumumkan oleh direktur utama, Nicke Widyawati.
Menurutnya, transisi energi bukan sekadar menurunkan karbon emisi, tapi lebih penting lagi bagi Indonesia adalah untuk mewujudkan kemandirian energi.
Oleh karena itu, Pertamina mengembangkan energi berbasis sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
"Jadi nanti kami di bulan ini, kami mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi pertamax kami campur dengan etanol," ucap Nicke dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022, Selasa (6/6) lalu.
Ia menyebut proses pembuatan etanol dari tebu tidak akan mengganggu produksi dari pabrik gula. Pasalnya, pihaknya hanya akan mengambil tetes tebu, sehingga tidak rebutan dengan pabrik gula. Selain itu, bioetanol juga bisa dibuat dari singkong dan jagung.
"Jadi kami akan terus lakukan riset-riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati," imbuh Nicke.
Meski demikian, Pertamina belum mau membocorkan berapa harga dari bioetanol secara rinci. VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso harga bioetanol bisa lebih mahal dari pertamax.
Ia menjelaskan dalam bioetanol, pertamax akan dicampur 5 persen dari nabati etanol. Pertamina menyebut bahan bakar baru ini dengan nama E5.
Menurutnya, harga E5 diperkirakan di atas harga pertamax saat ini. Fadjar mengatakan alasannya adalah Research Octane Number (RON) bioetanol lebih tinggi.
"Pertamax dicampur bioetanol 5 persen, jadi E5 namanya. Harganya belum. Mungkin di atas pertamax (harga bioetanol) karena RON-nya di atas pertamax," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/6).
Meski begitu, Fadjar enggan memastikan apakah harga bioetanol akan mencapai di atas Rp15 ribu per liter. Ia menegaskan Pertamina masih melakukan pengkajian.
"Masih dihitung. Sementara ini uji coba masih di Surabaya, Jawa Timur," tutupnya.
Jika benar harga bioetanol di atas pertamax, maka kisaran harganya ada di atas Rp12.500 per liter. Pasalnya, harga BBM Pertamina dengan RON 92 itu resmi turun di Jawa dan Bali per 1 Juni 2023 dari Rp13.300 per liter ke Rp12.500 per liter.(CNN indonesia)
No comments