Kabut Asap Palembang & Jambi, Anak Sekolah Terpaksa Belajar di Rumah
JAMBI -- Kabut asap karhutla yang masih menyelimuti membuat wilayah Jambi dan Palembang memberlakukan kegiatan belajar mengajar daring alias Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).Foto udara jembatan Ampera yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (1/10/2023) (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Pihaknya pun mengimbau masyarakat umum agar mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah."Terutama bagi anak-anak selama PJJ berlangsung. Selain itu juga hindari sumber polusi, tidak merokok, menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah, tempat umum saat tingkat polusi udara tinggi. Penting untuk kembali menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruang, terutama saat kualitas udara buruk," katanya.Sekolah daring karena Asap karhutla di PalembangSetali tiga uang, pembelajaran daring pun diterapkan di Palembang imbas asap karhutla yang masih mengepung ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu.Mengutip dari detikSumbagsel, sekolah daring mulai diberlakukan untuk pelajar di Palembang hari ini. Sebelumnya, Disdik Kota Palembang menerbitkan surat edaran (SE) perihal kewaspadaan dan kesiapsiagaan dampak buruk kabut asap dan kewaspadaan dini terkait perubahan iklim El Nino.Surat Edaran Disdik ini dikeluarkan bertujuan untuk mengantisipasi dampak kebakaran karhutla khususnya kabut asap yang dapat membahayakan peserta didik dan tenaga pengajar."Iya, mulai Senin (2/10) aktivitas belajar dan mengajar dilakukan secara daring. Untuk batas waktunya kita lihat perkembangan nilai ISPU," ujar PJ Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, Minggu (1/10).Surat edaran tersebut dibuat untuk menindaklanjuti Surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang 443/6272/DINKES/2023, perihal kewaspadaan dan kesiapsiagaan dampak buruk kabut asap dan kewaspadaan dini dengan terkait perubahan iklim El Nino.Hasil rapat bersama pemerintah Kota Palembang dengan para pemangku kepentingan pada tanggal 30 September 2023, menyatakan bahwa indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang telah masuk pada kategori berbahaya.(CNN indonesia)
No comments