Dituduh Mencuri Siswi Dikeluarkan Dari Sekolah

BANYUASIN - Sungguh naas nasib yang di alami Reni Milani Putri salah satu siswi SLTPN 1 Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin terpaksa harus keluar dari sekolah tersebut pasalnya ia telah di tuduh mencuri uang kas Pramuka sebesar Rp 193 ribu rupiah,ironisnya lagi ia dipaksa untuk menandatangani sepucuk surat pengunduran diri tanpah sepengetahuan dari orangtuanya bahkan iapun lansung di usir keluar dari sekolah tanpa belaskasih dari pihak sekolah,dari peristiwa inilah orang tua wali murid mendatagi Dinas Pendidikan guna menuntut ke adilan atas perlakuan tidak menyenangkan terhadap anaknya.

Ramzi orang tua Reni saat di temui wartawan di halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin mengatakan, selaku orang tua ia tidak terima atas tuduhan yang ditudingkan kepada anak nya,”kami manusia bukan binatang yang di usir begitu saja tanpa ada toleransi atau pemberi tahuan,lagi pulah anak ini belum terbukti mencuri,”terangnya senin (3/11)kepada wartawan.

Di lanjutkan Ramzi kiranya Dinas terkait dapat menindaklanjuti permasalahan ini ditambah lagi ada salah satu guru yang merusak karakter anak saya yang mengumumkan kepada seluruh siswa bahwa janggan meniru prilaku Reni yang telah mencuri di sekolah,”dengan adanya kata-kata tersebut citra dan masa depan anak saya jadi tercoreng bahkan untu keluar rumah saja ia malu apa lagi untuk masuk kesekolah,dari itulah tujuan kami kesini,”ujarnya.

Reni siswi SLTPN 1 selaku korban menjelaskan, awalnya dia yang ditunjuk oleh pak Supardi selaku Pembina Pramuka untuk memegang uang kas itu, berhubung orang tua melarang ,uang tersebut diserakannya kembali kepada pak supardi lalu ia menunjuk rekan sebangkunya yang bernama Tasyah untuk memengang uang tersebut.’’hari jum’at biasanya sekolah kami mengadakan acara pramuka, Pak Supardi pun memintah rekan saya Tasyah untuk mengambil uang kas sebesar Rp 31 rubu guna keperluan pramuka,saat itu ia meminta untuk di temani mengambil uang yang ada di dalam tas sekolahnya di dalam kelas.lalu Tasyah masuk kedalam kelas untuk mengambil uang sedangkan saya hanya menunggu diluar kelas ,usai acara
pramuka kami lansung pulang,”bebernya.

Masih dikatakan Reni,ke esokan harinya yaitu hari saptu Tasyah melapor kepada kakak Pembina bahwa uang tersebut telah hilang,sekolahpun lansung menuduh saya yang mengabilnya tanpa mencari kebenaran atau teloransi sayapun langsung di beri 2 pilihan oleh pihak sekolah yaitu mau keluar dengan membuat surat pernyataan atau di berhentikan,tegasnya.


Diteruskan Reni karena ia masih ingin melanjutkan sekolah iapun mengambil keputusan untuk membuat surat pernyataan’’pernyataan itu saya yang menulisnya dengan isinya bahwa saya bersedia mengundurkandiri dari sekolah SLTPN 1Talang Kelapa tanpa tuntutan apapun,namun isinya itu bukan kemauhan saya sebab gurulah yang mengajar, usai membuat peryataan lalu saya di usir dari sekolah itu untuk segerah pulang,”ungkapnya.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Merki Bakri melalui Kasi Kurikulum Bidang Lanjutan Muhtar membenarkan bahwa adanya laporan dari orang tua siswi tersebut’’ sebenarnya kita juga prihatin dengan apa yang di alami siswi tersebut,sungguh sangat disayangkan kenapa pihak sekolah bisa mengambil keputusan seperti ini,laporannya sudah kita terima dan secepatnya kita akan memangil pihak sekolah untuk dimintai keteranggan,jangan sampai kita mendegar sepihak jadi besok kita akan adakan mediasi disini baik dari sekolah maupun dengan orang tua,yang jelas kita akan usahakan agar Reni dapat meneruskan pendidikannya’’tegasnya
 

Sampai berita ini di turnkan Fiska Kepala Sekolah SLTPN 1 Talang Kelapa saat di konfirmasi oganpost melalui via telpon 0812-89xx-xxxx seakan menghindar,setelah di telpon nomer tersebut di sibukan begitu
di hubungi melalui Via SMS nomer tersebut lansung Nonaktif.(madi)