Kadinkes Kucing-Kucingan Dengan Wartawan

BANYUASIN- Musim hujan memicu beberapa penyakit merebak. Kondisi cuaca bersuhu dingin, membuat orang lebih rentan terserang penyakit apalagi anak-anak parahnya lagi mulai munculnya jetik - jetik nyamuk Aedes aegypti yang mematikan jika lamban penanganan,namun ironisnya disaat beberapa orang wartawan cetak dan online yang ingin memintah komentar dari sang Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin seusai rapat Pari Purna DPRD Banyuasin , Kadinkes tersebut Laksana Tikus takut sama kucing
lari memasuki mobilnya menjauh dari pertanyaan wartawan.

"apa lagi yang perlu disampaikan tadi sudah di jelaskan dikantor kalian saja yang tidak hadir saat ada wartawan yang bertannya tadi,"cetusnya Kadinkes Dr.Mas Agus .M.Hakim,singkat sabil berlenganag lansung meninggalkan gedung Rapat Pari Purna DPRD dijalan Sekojo Komplek perkantoran pemkab Banyuasin

Terpisah Ria (29) warga Bomberlian Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III .mengelukan banyaknya nyamuk dimusim penghujan yang memaksa harus memyalakan api guna mengusir nyamuk yang tak terhitung lagi jumlahnya. ‘’Memasuki musim penghujan seperti ini susah sekali mau tidur karena banyaknya nyamuk, kalau tidak menyalakan api dan membuat asap tak mungkin bisa memejamkan mata karena tergangu oleh hewan-hewan berbaya tersebut" jelas ria kepada oganpost.com Selasa( 16/12/2014)

Dikatakannya ,Memasuki musim penghujan, ancaman DBD kembali mengintai,DBD adalah penyakit infeksi virus, yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti, Nyamuk ini menyerang sistem pembekuan darah, Ini bisa diketahui dari turunnya kadar trombosit dalam darah. Darah yang tidak bisa membeku akan mengakibatkan pendarahan,’’terang dia Yang mengaku sering membaca tetang penyakit tersebut di Intenet.

Kekahwatiran yang sama dirasakan Deni (31) warga Tanjung Agung Kecamatan yang sama, ribuan nyamuk bermunculan dimusim penhujan ,mengunakan obat nyamuk atau kelambu itu sama saja tak ada bedah,‘’setiap malam kami harus membuat asapan yang terbuat dari kulit kelapa atau membakar kayu basa yang bisa menimbulkan asapan guna mengusir nyamuk-nyamuk tersebut,kalau tidak kami sekeluarga tak bisa tidur,yang kami kahwatirkan sekarang ini kesehatan anak-anak kami,terlepas dari ancaman nyamuk bisa-bisa terkena asma atau apa yang di sebabkan oleh asab tersebut,jadi kami berharab dinas terkait dapat segerah mencari solusi menanggulanginya untuk permasalahan nyamuk ini ,’’pintanya. 
 
Di sambung oleh iwan warga Cangkring Kecamatan yang sama menerangkan sepengetahuan dirinya selama ini belum ada penyemprotan dari dinas terkait untuk membasmi munculnya jetik- jetik nyamuk yang menjadi penyebar penyakit DBD adapun penyemprotan (fogging) sepertinya hanya setengah hati dilakukan oleh dinas terkait karena tidak merata jika ada laporan warga yang demam dinas kesehatan baru melakukan fogging disekitar rumah warga tersebut," cetusnya.(madi)

1 comment:

Powered by Blogger.