Perpusarda Diduga Mark-UP Dana,GMM Unjuk Rasa

BANYUASIN , oganpost.com – Terkait adanya dugaan Mark-UP dana oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Badan Perpustakaan,Arsip dan Dokumen Daerah(Perpusarda) Kabupaten Banyuasin 2014,mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Menggugat(GMM) adakan aksi unjuk rasa dihalaman Gedung Kajari Banyuasin.

”kami memintah Bupati Banyuasin Ir.Iyan Anton Ferdian .SH agar mengadakan evaluasi dana anggaran sebesar Rp 1,5 Miliar yang di gunaka untuk kegiatan pengembangan perpustakaan daerah yangmengunakan anggaran APBD,’’terang,Legar Sebastian dalam orasinya jum’at(19/12) dihalaman gedung kajari Banyuasin

“Kami dari Gerakan Mahasiswa Menggugat(GMM)akan terus mengawasi kinerja aparat penegak hukum di Banyuasin,sampai kasus tersebut benar-benar tuntas,”ujarnya.

Terpisah Kepala Badan Perpustakaan,Arsip dan Dokumen Daerah Kabupaten Banyuasin,Ir.Hj.Ria Apriani,M.Si melalui Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan,Sahbudin,S.Ip.M.Si,membantah keras sebab menurut dia apa yang di kerjakan itu sudah sesuai dengan prosedur,”wajar dong kalau kami mau mengambil ke untungan,sebab dana Rp 1,5 M tersebut disanalah perusahaan mau mengambil ke untungan,dana pendistribuasian ke daerah-daerah terpencil dan dana oprasioanal kami,jadi kalau dikatakan kami Mark-Up itu salah total ,”cetusnya gusar.

Di lanjutkannya,pengadaan Buku tersebut sudah kami distribusikan ke 10 kecamatan untuk 25 Desa,masing-masing Desa mendapatkan 2.400 buku jadi total nya 60.000 buku dengan harga Rp 25000 perbuku,”coba kalian totalkan muncul apa tidak hasilnya Rp 1,5 M,”ungkapnya.

Masih kata Sahbudin,memang kami menggunakan dana APBD 2014 namun sebelum pembelian buku kami sudah surpei ke penerbit-penerbit dari daptar harga yang kami lihat walau harganya ber pariasi namun kami bulatkan menjadi Rp.25000/buku ,guna menutupi dana pendistribuasian apakah itu salah,”jadi saya tegaskan sekali lagi apa yang telah dituduhkan Mahasiswa itu kepada kami merasa sangatlah berkeberatan,”pungkasnya.(madi)